Operasikan Sistem Timor, PLN Tekan BPP Hingga Rp3,4 Miliar Perbulan
Laporan Jean Alfredo Neno
Kupang, NTTOnlinenow.com – PLN terus melakukan peningkatan infrastuktur kelistrikan, salah satunya melalui pengoperasian Gardu Induk (GI) Kefamenanu 1 x 20 MVA, GI Atambua 1 x 20 MVA dan Saluran Udara Tegangan Tinggi ( SUTT) 70 kV Kefamenanu – Atambua berjarak 75 km. Pengoperasian ini sekaligus menandai interkoneksi sistem Timor.
Peresmian GI Kefamenanu, GI Atambua, dan SUTT Kefamenanu – Atambua dilakukan di Kabupaten Belu, Atambua pada Selasa (25/4) yang dihadiri langsung oleh Direktur Bisnis Regional Sulawesi dan Nusa Tenggara PLN, Machnizon Masri dan Asisten III Setda NTT, Benediktus Polo Maing.
Direktur Bisnis Regional Sulawesi dan Nusa Tenggara PLN, Machnizon Masri mengatakan, dengan pengoperasian GI dan SUTT Atambua PLN berhasil membuat potensi penghematan biaya pokok produksi (BPP) listrik hingga Rp3,4 Miliar per bulan yang didapatkan dari optimalisasi pengoperasian pembangkit dan pengurangan biaya pengangkutan BBM dari Kupang hingga Atambua.
Selain itu dengan beroperasinya SUTT dan Gardu Induk ini maka daya listrik yang diproduksi dari pembangkit listrik Sistem Timor sebesar 92,9 MW diantaranya PLTU Bolok 14 MW, MVPP 60 MW, PLTS Oelpuah 5 MW, PLTD Tenau & Kuanino 6,4 MW, PLTD Soe 0,52, PLTD Kefa 1,4 MW, PLTD Atambua 5,5 MW dan keseluruhan ini dapat disalurkan sampai Kabupaten Belu sehingga kebutuhan listrik dan kehandalan Sistem Timor dari Kupang sampai Atambua dapat terpenuhi. Hal ini secara tidak langsung akan meningkatkan percepatan ekonomi didaerah setempat.
“Alhamdulillah dengan Komitmen dan kerja keras PLN berhasil mengoperasikan GI dan SUTT untuk Daratan Timor (Wilayah Kupang, Kabupaten Kupang, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Kabupaten Timor Tengah Utara, dan Kabupaten Belu). Listrik di Atambua ini sudah terhubung dengan yang ada di Kupang, ini artinya ketersediaan listrik di Atambua telah cukup, masyarakat di Atambua ini akan mendapat kualitas pelayanan listrik yang lebih baik lagi,” kata Machnizon.
Lebih lanjut Machnizon mengatakan, meski sempat mengalami kendala pembebasan tanah, cuaca dan geografis yang ekstrem namun dengan kerja keras PLN, dukungan Pemerintah setempat, stakeholder serta warga, maka seluruh kendala akhirnya bisa diatasi dengan baik.
“Kami harapkan dengan pengoperasian GI dan SUTT warga akhirnya bisa merasakan sistem kelistrikan yang lebih handal dan terjaga. Kedepan, di tahun ini kita akan melistriki sekitar 700 desa, kami harap seluruh aspek baik dari pemerintahan maupun masyarakat dapat membantu kami dalam membangun kelistrikan di NTT,” tandasnya.
Senada dengan hal tersebut, Asisten III Setda NTT, Benediktus Polo Maing mengatakan peristiwa hari ini tentu akan memberi dampak yang sangat besar bagi pembangunan di NTT.
Baca : PLN Operasikan Interkoneksi Transmisi Sistem Timor di Gardu Induk TTU dan Belu
“Pembangunan ini akan berdampak pada peningkatan aspek ekonomi, peluang investasi, aspek pendidikan terutama bagi anak-anak kita, juga aspek kesehatan dan sosial, keme,” kata Benediktus.
Benediktus menjelaskan, bagaimana upaya PLN ini perlu dukungan yang sangat besar. “Pembangunan melalui PLN ini merupakan pekerjaan yang sangat besar, kita harus mendukung dengan kerja nyata, membangkitkan rasa kebersamaan dan saling memiliki, menggapai 100 persen rasio elektrifikasi di daerah ini,” ujar Benediktus.
Kehadiran GI Atambua dengan kapasitas 20 MVA diharapkan bisa memenuhi permintaan pelanggan baru. Adapun beban puncak di Atambua saat ini mencapai 9,5 MW atau sebesar 50% dari kapasitas GI Atambua. Sementara SUTT 70 kV di sistem timor menghubungkan GI Bolok 1 x 30 MVA – GI Maulafa 2 x 30 MVA – GI Nonohanis 1x 20 MVA – GI Kefamenanu 1x 20 MVA – GI Atambua 1x 20 MVA.
Dalam acara peresmian ini, PLN juga menyerahkan bantuan kepada Pusat Rehabilitasi Hidup Baru dan Paroki Santa Maria Bunda Penebus Umamen, masing-masing Rp.25 juta.
Saat ini PLN juga tengah membangun Transmisi Sistem Flores, untuk itu PLN minta dukungan dan bantuan dari pemerintah serta para stakeholder, agar pembangunan ini dapat selesai sesuai dengan rencana.