Umat Katolik di Stasi Asueman Jalan Salib Hidup

Bagikan Artikel ini

Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Perayaan jumat agung mengenang kisah sengsara dan wafatnya Yesus Kristus di kayu salib dikenang juga umat Katolik di Stasi Asueman, Paroki Weluli dengan menggelar jalan salib hidup pada Jumat (14/4) kemarin.

Prosesi perayaan jalan salib hidup umat lingkungan stasi Asueman dihadiri Pastor Paroki Weluli dan ratusan warga Desa Aitoun, Kecamatan Raihat, Kabupaten Belu yang berbatasan langsung dengan negara Timor Leste.

Tradisi tahunan umat Katolik yang merupakan bagian dari tri hari suci dilakukan umat di dalam lingkungan kapel Asueman. Pemeran tablo jalan salib hidup yakni orang muda Katolik stasi Asueman.

Nestor salah seorang umat setempat yang dihubungi media, Minggu (16/4) mengatakan, perayaan jalan salib hidup kali ini berbeda dengan di tahun sebelumnya. Dimana dalam jalan salib hidup yang diperankan OMK benar-benar menghayati dan memaknai sengsara Yesus di kayu salib lewat.

Baca : Jemaat Ebenhaezar dan Maranatha Pawai Obor Kemenangan

“Perayaan jalan salib hidup berlangsung aman dan lancar. Para OMK kompak, sehingga jalan salib hidup betul-betul menyentuh hati umat yang hadir,” ujar dia.

Lanjut Nestor, prosesi jalan salib hidup dari tempat perhentian pertama sampai perhentian terakhir dikuti seluruh umat lingkungan. Umat sangat menghayati seluruh prosesi itu, bahkan ada umat yang meneteskan air mata ketika menyaksikan Yesus disiksa, dicambuk dan ditendang para algojo.

Informasi lain yang berhasil dihimpun, perayaan jalan salib hidup juga dilakukan para OMK paroki Fatubenao juga umat Katolik di Pie Bulak, Kecamatan Lamaknen Selatan perbatasan dengan Negara Timor Leste.