Warga GMIT Klasis Amarasi Berduka, Utusan Injil Rafel Neno Tutup Usia

Bagikan Artikel ini

Laporan Jean Alfredo Neno
Kupang, NTTOnlinenow.com – Warga Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) berduka. Rafel Neno, salah seorang Utusan Injil yang diutus oleh Majelis Sinode GMIT untuk melayani jemaat gereja pada era tahun 1940 hingga 1990-an khususnya di wilayah Klasis Amarasi, meninggal dunia.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, Rafel Neno meninggal dunia dalam usia 95 tahun. Almarhum menghembuskan napas terakhirnya pada Minggu (9/4/2017) pukul 9.00 Wita di kediaman Albert Neno, salah satu dari putra almarhum yang juga diketahui sebagai anggota Polri yang saat ini bertugas di Polda Nusa Tenggara Timur (NTT).

Mantan Ketua Klasis Amarasi Barat, Pdt.Yohanes Ayub Reiwuty menyampaikan rasa duka mendalam serta belasungkawa atas meninggalnya salah satu tokoh gereja GMIT, khususnya di wilayah pelayanan klasis Amarasi tersebut.

Pdt.Reiwuty mengisahkan, almarhum dikenal sebagai sosok yang tegas dan cukup disegani, dan lebih dari itu almarhum juga dikenal luas masyarakat di Amarasi sebagai tokoh agama, tokoh adat dan juga tokoh masyarakat.

Almarhum Rafel Neno mengabdikan hidupnya sebagai pelayan jemaat Tuhan selama 55 tahun, yang diketahui mulai sejak tahun 1941 hingga mengakhiri masa tugasnya atau pensiun pada tahun 1996. Almarhum mengawali pelayanan sejak usia 20 tahun sebagai diaken dan pensiun sebagai Utusan Injil.

Pada periode tersebut, lanjut dia, jumlah pendeta di lingkup GMIT masih sangat terbatas jumlahnya. Karena itu, Majelis Sinode GMIT mengangkat sejumlah utusan Injil di setiap klasis guna membantu tugas para pendeta dalam menjalankan tugas pelayanan kepada jemaat gereja.

“Almarhum diberi mandat atau SK oleh Majelis Sinode GMIT untuk melayani jemaat Tuhan di wilayah klasis Amarasi. Dulu hanya satu klasis, tapi saat ini klasis Amarasi sudah dibagi kedalam dua wilayah yaitu klasis Amarasi Timur dan Klasis Amarasi Barat,” ungkap pendeta Reiwuty, yang pernah bertugas di Jemaat Maranata Teunbaun selama 2 periode atau 10 tahun itu.

Albert Neno, putra almarhum menyampaikan, sebelumnya almarhum mengalami sakit stroke sejak tahun 2003 lalu. Pengobatan medis telah dilakukan dan kondisinya sempat membaik, meski tidak mengalami pemulihan secara total seperti sedia kala, hingga diakhir hayatnya.

“Para pendeta baik di GMIT Paulus Kupang maupun pendeta se-klasis Amarasi Barat sangat menaruh perhatian kepada bapak, sehingga selama sakit, para pendeta dan hamba Tuhan selalu mendukungnya melalui doa maupun perkunjungan. Bahkan para pendeta se-klasis Amarasi Barat selalu merayakan hari ulang tahun almarhum, dengan melakukan doa syukur bersama,” katanya.

Menurut Albert, jenazah almarhum akan dimakamkan di kampung halamannya di Dusun Marena, Desa Niukbaun, Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang pada Rabu (12/4/2017), tepat disisi kuburan dari istri almarhum, Elisabeth Neno yang telah dipanggil pulang oleh Yang Maha Kuasa pada tahun 2004 silam.

“Kemarin jenazah bapak disemayamkan di rumah kami di Kupang, dan hari ini (Senin 10/4) jenazah dibawa ke rumah duka di kampung di Baun, untuk selanjutnya akan dimakamkan hari Rabu nanti,” tandasnya.

Almarhum Rafel Neno dilahirkan di Marena, Desa Niukbaun, Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang, NTT pada 11 November 1921. Menikah dengan Almh.Elisabeth Neno pada 1947 dan dikaruniai 8 orang anak, 6 putra dan 2 putri.