Kemenpar Sosialisasi Kebijakan Bagi Jurnalis Greater Bali
Bali, NTTOnlinenow.com – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggelar Workshop Sosialisasi Kebijakan bagi Jurnalis Greater Bali di Rani Hotel Kuta, Bali, Jumat (7/4/2017). Temanya “Kebijakan Pengembangan Pariwisata 2017, Go Digital, Homestay, dan Aksesibilitas”.
Kegiatan diikuti 50 jurnalis dari media cetak, online, dan elektronik Bali, NTT, NTB yang tergabung dalam Forum Wartawan Great Bali dan Pengurus Forum Wartawan Pariwisata (Forwapar) Jakarta serta perwakilan media asing di Bali.
Menjadi Narasumber di forum bersama komunitas media itu adalah Sekretaris Kementerian Pariwisata (Sesmenpar) Ukus Kuswara, Managing Director ITDC Karioka Lombart, Ida Bagus Abdi, Staf Khusus Menpar bidang Komunikasi, M.Noer Sadono, dan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Anak Agung Gede Yuniartha.
Sesmenpar Ukus Kuswara menerangkan, kunci keberhasilan pembangunan kepariwisataan nasional adalah kolaborasi Pentahelix yang meluputi lima stakeholder yang solid, yaitu akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah, dan media.
“Kerjasama Indonesia Incorporated menjadi spirit kekuatan untuk mewujudkan pariwisata sebagai leading sektor perekonomian nasional,” jelas Ukus Kuswara.
Dia menjelaskan, program pemerintah dalam pembangunan lima tahun ke depan akan fokus pada sektor infrastruktur, maritim, energi, pangan, dan pariwisata. Penetapan kelima sektor ini dengan pertimbangan signifikansi perannya dalam jangka pendek, menengah, maupun panjang terhadap pembangunan nasional.
Dari lima sektor tersebut pariwisata ditetapkan sebagai leading sektor karena dalam jangka pendek, menengah, dan panjang pertumbuhannya positif.
Hal ini terlihat peran pariwisata dunia dalam memberikan berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) global mencapai 9,8%, kontribusi terhadap total ekspor dunia sebesar US$ 7,58 triliun dan foreign exchange earning sektor pariwisata tumbuh 25,1%, serta pariwisata membuka lapangan kerja yang luas yakni 1 dari 11 lapangan kerja ada di sektor pariwisata.
Pertumbuhan pariwisata dunia tersebut memberi dampak positif terhadap pariwisata Indonesia. Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo mentargetkan pertumbuhan pariwisata nasional dua kali lipat pada 2019. Tahun 2019, pariwisata ditargetkan memberikan kontribusi pada PDB nasional sebesar 8%, devisa yang dihasilkan Rp 280 triliun, menciptakan lapangan kerja di bidang pariwisata sebanyak 13 juta orang, jumlah kunjungan wisman 20 juta dan pergerakan wisnus 275 juta, serta indeks daya saing pariwisata Indonesia berada di ranking 30 dunia.
“Untuk mencapai target pariwisata 2019, Kemenpar menerapkan kebijakan dan program prioritas yakni, digital tourism, homestay desa wisata, dan aksesibilitas udara sebagai top 3 program ini perlu disososialisasikan kepada seluruh elemen pariwisata di antaranya kalangan media,” kata Ukus Kuswara.