Rotasi di Polda NTT, Enam Kapolres Diganti
Laporan Jean Alfredo Neno
Kupang, NTTOnlinenow.com – Enam Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) di lingkungan Kepolisian Daerah (Polda ) Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali diganti. Ada dirotasi dan sebagian lagi dimutasi ke Polda lain di Indonesia dengan jabatan yang berbeda
Upacara serah terima jabatan (Sertijab) dilakukan di Mapolda NTT yang dipimpin langsung Kapolda NTT, Brigjen Pol Agung Sabar Santoso, di Kupang, Rabu (22/3/2017).
Keenam Kapolres tersebut, masing-masing Kapolres Kupang Kota AKBP Johanes Bangun diganti AKBP Anthon Ch Nugroho (Kasubdit IV Direskrimum Polda Jawa Timur). AKBP Johanes Bangun, selanjutnya menjadi Kapolres Bangka di Provinsi Bangka Belitung.
Kapolres Timor Tengah Selatan (TTS) AKBP I Ketut Adnyana Putera dimutasi menjadi Wadir Pamobvit Polda NTT dan diganti AKBP Totok Mulyanto yang sebelumnya menjabat Kapolres Manggarai. Semantara jabatan Kapolres Manggarai akan disii AKBP Marselis Salimin.
Kapolres Belu AKBP Michael Ken Lingga yang juga mantan Kapolres Kupang Kota dipromosikan menjadi Wadir Binmas Polda Maluku dan posisinya digantikan AKBP Yandri Irsan. Yandri Irsan sebelumnya menjabat Kapolres Flores Timur, dan posisinya diganti AKBP Arri Vaviriyanto.
Kapolres Sumba Timur AKBP Alfis Suhaili diganti AKBP Viktor Maruduth Tua Silalahi, Kasubdit IV Dit Reskrimum Polda NTT.
Kapolda NTT Brigjen Pol Agung Sabar Santoso mengatakan, mutasi jabatan merupakan hal yang wajar untuk penyegaran organisasi dan pembinaan karir personel Polri.
Baca : APEGTI NTT Diminta Jaga Stabilitas Harga Gula
“Mutasi akan memacu inovasi dan kreativitas yang positif untuk pengembangan karir pejabat yang bersangkutan,” kata jenderal polisi berbintang satu itu.
Menurutnya, seorang Kapolres harus memahami segala macam permasalahan internal kesatuan yang dipimpinnya maupun yang terjadi di masyarakat, baik sosial kemasyarakatan maupun berkaitan dengan Kamtibmas.
Untuk itu, katanya, seorang Kapolres dituntut untuk memiliki kemampuan “organitation health audit” dan “environmental scanning” di kesatuan yang dipimpin secara tepat dan efektif.
“Seorang Kapolres dituntut memiliki kepekaan sosial serta memahami berbagai permasalahan di masyarakat,” katanya menegaskan.
Dengan demikian, tambahnya, Kapolres akan bisa menjabarkan grand strategi Polri dan mampu merumuskan rencana kerja serta memiliki inovasi-inovasi yang positif dalam memajukan kesatuannya.