Seknas, Poros Jokowi Akan Gelar Aksi Damai di GOR Oepoi Terkait PIP
Laporan Nyongki Mauleti
Kupang, NTTOnlinenow.com – Seknas Jokowi, Poros Jokowi, Jenggala Jokowi, Akan menggelar aksi damai untuk meminta pihak Rumah Apirasi menyerahkan SK menyangkut bantuan Pendidikan, Program Indonesia Pintar (PIP) Beserta lampirannya.
Aksi itu akan dilakukan pada Rabu (18/1/2017) bertempat di Gedung Olahraga (GOR) Flobamora. Maksud dari desakan, Seknas Jokowi, Poros Jokowi, Bara JP, untuk menyelesaikan polemik yang selama ini terjadi menyangkut penyaluran PIP di Kota Kupang.
“Kami akan selenggarakan kegiatan ini pada Rabu (18/1/17), pagi tepat pukul 10.00. Wita, dengan semua pihak terkait, termasuk Gubernur NTT, Frans Leburaya, kedua calon Walikota dan wakil walikota, Jonas Salean, Jefri Rowu Kore, Nikolaus Fransiskus, dan Hermanus Man. Selain PLT walikota Kupang, Johana Lisapaly, Kadis Pendidikan Kota Kupang, Jerhans Ledoh, semua kepala sekolah baik itu tingkat SMA/SMK, SMP, dan SD,” Kata Koordinator Seknas Jokowi NTT, Jhon Ricardo kepada wartawan di Kupang, Selasa (17/1/2016).
Baca : Demokrat dan NasDem Tak Dapat Jatah Pimpinan Komisi di DPRD NTT
Menurutnya, program PIP merupakan presiden Joko Widodo (Jokowi), sehingga sebagai relawan Jokowi yang berada didaerah, pihaknya akan mengawal semua program Jokowi didaerah agar dapat berjalan dengan baik. Khusus untuk PIP, katanya, sempat terjadi polemik, yang dimana pihak Sekolah tidak mau mengeluarkan Surat Keterangan Sekolah kepada para siswa penerima bantuan PIP dari pemangku kepentingan, dalam hal ini Rumah Aspirasi Jeriko, karena pihak rumah aspirasi tidak menyertakan SK dari Kementerian beserta lampiran nama-nama penerima bantuan PIP, sehingga pihak sekolah keberatan mengeluarkan surat keterangan sekolah sebagai salah satu syarat dana tersebut bisa dicairkan.
Namun lanjutnya, pihaknya telah mendapat kabar bahwa, SK tersebut telah ada dikantongi rumah aspirasi, maka SK tersebut harus di serahkan kepada pemerintah Kota Kupang, agar pihak sekolah bisa mengeluarkan surat keterangan sekolah dan dana itu bisa dicairkan oleh penerima.
“Kami tidak berpihak kepada siapapun, dalam polemik kami mau menjadi jembatan antara sekolah, dinas dan rumah aspirasi agar persoalan ini bisa diluruskan. Kalau ada yang beranggapan bahwa ini ada hubungannya dengan pemilihan walikota maka mereka salah besar. Kami hanya mau mengembalikan persoalan ini kembali pada relnya saja,” Kata Ricardo.