Balkondes Sebagai Lokomotif Ekonomi Desa Wisata

Bagikan Artikel ini

Kupang, NTTOnlinenow.com – Candi Borobudur di Kabupaten Magelang Jateng, dikelilingi 20 desa yang masing-masing memiliki potensi luar biasa. Bahkan potensi-potensi itu bisa dikembangkan menjadi destinasi wisata baru di kawasan Borobudur. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memiliki kepedulian untuk mengembangkan potensi wisata. Menteri BUMN Rini Soemarno telah menargetkan pembentukan Balkondes (Balai Enonomi Desa) yang tersebar di 20 Desa di Kawasan Wisata Borobudur.

Balkondes diharapkan dapat menjadi lokomotif pengembangan perekonomian Desa. Pengembangan Desa Wisata yang bertajuk “One Village, One BUMN” sebagai komitmen BUMN untuk mendekatkan diri kepada masyarakat dan juga merupakan wujud nyata dari program “BUMN Hadir untuk Negeri.

Kementerian Pariwisata telah mencanangkan kunjungan 2.000.000 wisatawan di Kawasan Yogyakarta, Solo, dan Semarang (Joglo Semar) di tahun 2019. Kerjasama BUMN Pendamping dari program ini yakni PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero) dan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/ Indonesia Tourism Development (ITDC) dan PT Patra Jasa serta beberapa BUMN donatur, seperti PT Pertamina (Persero) Tbk, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT Perusahaan Gas Negara Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk, PT Adhi Karya Tbk, PT Jasa Marga Tbk, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, PT PLN (Persero), PT Angkasa Pura I (Persero), PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT Pelababuhan Indonesia III (Persero), PT Jasa Raharja (Persero), PT Hutama Karya (Persero) dan Perum Jaminan Kredit Indonesia untuk membangun kawasan pariwisata yang berbasis pada keragaman potensi Desa sekitar.

Pembangunan Balkondes sebagai stimulan dan nantinya Balkondes akan menjadi show case potensi ekonomi, budaya dan sumber daya yang dimiliki oleh Desa, sehingga pengunjung tidak terfokus pada keindahan Candi Borobudur saja.

Ditemui  usai meninjau pembangunan Balkondes di Desa Wringin Putih bersama Corporate Secretary Patra Jasa, Sekjen Kibar Indonesia yang juga putra NTT, Frans Watu berharap BUMN seperti Patra Jasa, Pelindo III, Pertamina dan Garuda Indonesia dapat melakukan hal yang sama di Labuan Bajo, Ende, dan daerah wisata lainnya di NTT.

Labuan Bajo merupakan salah satu dua puluh destinasi unggulan yang ditetapkan Kementrian Pariwisata guna mencapai 20 juta kunjungan wisatawan di tahun 2019. NTT mempunyai banyak wilayah yang bisa dijadikan destinasi baru selain Labuan Bajo, kita tahu NTT merupakan wilayah Indonesia yang berbatasan dengan2 negara yaitu RD Timor Leste dan Australia, jelas Frans.

Baca : Pemerintah Pusat Belum Tetapkan Status Jalan di Perbatasan RI-RDTL

Menteri BUMN Rini M.Soemarno ketika meresmikan empat Balkondes di Kecamatan Borobudur (11/1/2017), mengatakan bahwa pendirian Balkondes dimaksudkan untuk menunjang program pemerintah di bidang pariwisata khususnya untuk menunjang program pembangunan Kawasan Wisata Borobudur.

Lebih lanjut dikatakan Rini M.Soemarno “Wisatawan tidak hanya berkunjung ke Candi Borobudur akan tetapi bisa menikmati suasana Desa, dan juga bisa mengetahui aktifitas-aktifitas apa yang di kerjakan oleh masyarakat di sekitar Candi Borobudur, sehingga mereka akan mengenal budaya yang ada dan tentunya harus kita lestarikan”. Empat Balkondes yang diresmikan Rini M.Soemarno terletak di Desa Candirejo, Borobudur, Karangrejo dan Kebonsari.

Program Pembangunan 20 Desa Wisata di Kawasan Borobudur dilakukan dengan melibatkan beberapa BUMN, dalam 1 desa akan dibangun 1 buah Balkondes (Bale Ekonomi Desa) dan 10 home stay. Pembangunan 1 Balkondes terdiri dari toilet, musholla, dapur, panggung kesenian, ruang terbuka, artshop, kuliner, gazebo, panggung kesenian. Sedangan 1 homestay akan terdiri dari 3 kamar.

Jadi untuk mengembangkan wisata di kawasan Borobudur harus dimulai dengan mempersiapkan masyarakat di sekitar destinasi, agar ketika bicara masalah destinasi masyarakat tidak berada di kantong kemiskinan. Selain mengembangkan kawasan Desa Wisata di Barobudur, Desa Wisata di 20 destinasi unggulan yang telah ditetapkan oleh Kementrian Pariwisata akan menjadi target BUMN sebagai bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR). (FW)