Kampung Kiralela Alor Jadi Kampung KB
Kampung Kiralela di desa Mausamang, Kecamatan Alor Timur, Sabtu (4/6), dicanangkan sebagai Kampung Keluarga Berencana (KB) tingkat kabupaten Alor oleh Wakil Gubernur (Wagub) NTT, Benny Alexander Litelnoni. Pencanangan kampung KB diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui pembangunan kependudukan dan keluarga berencana.
Turut mendampingi Wakil Gubernur, Benny Litelnoni, saat penetapan kampung Kiralela sebagai kampung KB, antara lain, Bupati Alor, Amon Djobo, Kepala Perwakilan BKKBN NTT, Kresaputra, Forkopimda kabupaten Alor, Camat Alor Timur, Kepala Desa Mausamang, Kader Dasa Wisma, Kader PKK dan Kader KB.
Setelah peresmian Kampung KB, dilanjutkan dengan kegiatan sosialisasi bina keluarga balita (BKB) holistik integratif, pemutaran flim KB, kuis KB berhadiah, pelayanan KB dan pelayanan keseahatan gratis kepada masyarakat kecamatan Alor Timur.
Terkait itu, Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melaksanakan strategi pembangunan nasional berdimensi pembangunan manusia dengan fokus pada kesehatan, mental dan karakter (revolusi mental) untuk diintegrasikan ke dalam program kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga (KKBPK). Sesuai hasil evaluasi internal yang dilakukan atas petunjuk Presiden RI, Joko Widodo, kampung KB menjadi salah satu inovatif strategi dalam merealisasikan pelaksanaan kegiatan program KKBPK guna memastikan indikator dan target sasaran yang dicapai.
Wakil Gubernur, Benny Litelnoni, ketika mencanangkan kampung Kiralela sebagai kampung KB, mengatakan dalam rangka mewujudkan manusia Indonesia yang berkualitas disertai rakyat yang sejahtera, dibutuhkan perencanaan kehidupan keluarga yang matang dan komprehensif. Perencanaan keluarga, menurut Wagub Benny Litelnoni, dimulai dari rencana untuk menikah dengan usia ideal, jumlah anak ideal, pendidikan anak, kesehatan keluarga dan pekerjaan anggota keluarga.
Jelas Wagub, jika semua persyaratan terpenuhi sebagai keluarga berkualitas maka tercapai indeks pembangunan manusia (IPM) dalam menggapai bonus demografi. Pencapaian IPM dan bonus demografi harus dimulai dari dalam keluarga sehingga pencanangan kampung KB dapat dijadikan momentum strategis untuk membangunan desa yang berwawasan kependudukan berbasis pada keluarga. “Kita perlu membumikan program KKBPK di kampung KB untuk menciptakan pendudukÂÂ berkualitas dan masyarakat Indonesia yang sehat sejahtera,” kata Wagub Benny Litelnoni. ÂÂ
Kepala Perwakilan BKKBN NTT, Kresaputra, mengatakan warga Kirelela dan Mausamang dapat merencanakan dan menciptakan adanya keluarga yang berkualitas. Artinya, membangun keluarga dengan perencanaan yang matang dan dapat menghasilkan anak cucu yang sehat jasmani dan rohaninya. “Desa Mausamang, dapat menjadi contoh bagi desa lain di kabupaten Alor, dalam memaknai pentingnya keluarga bagi masa depan terutama untuk menciptakan keluarga sejahtera. Lanjut Kresaputra, Perencanaan keluarga dilakukan secara tepat, yaitu, kapan memiliki anak, berapa jumlah anak, perhatian pada pendidikan dan kesehatan anak serta pelajari ruang lingkup pergaulan anak. Biro Humas Provinsi NTT