30 Seniman Daratan Timor Ikuti Pameran Seni Rupa Melebur Batas di Belu
Laporan Yansen
Atambua,NTTOnlinenow.com-Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur menggelar pameran seni rupa se-Daratan Timor tahun 2025 di Kabupaten Belu.
Pameran seni rupa Melebur Batas Halo La No Kotan, Halo La No Kladik berlangsung pada 21 hingga 23 Mei 2025 berlokasi di pelataran Kantor Mall Pelayanan Publik Belu perbatasan RI-RDTL.
Menurut Kepala UPTD Taman Budaya Disdikbud NTT, Mohadi bahwa, kegiatan pameran seni rupa akan melibatkan 30 seniman rupa se-daratan Timor atau peserta dari Kota Kupang, Kabupaten Kupang, TTU, Belu, Negara tetangga Timor Leste.
Selain itu libatkan 500 pelajar TK, Paud, SD, SMP, SMA/SMK di Belu dalam berbagai kegiatan pendukungnya yang akan lomba. Kemudian pertunjukan sanggar sekolah dan sanggar masyarakat serta workshop Guru SMA/SMK dan siswa SMA/SMK.
“Kegiatan ini juga sebagai upaya mendorong dan mengangkat produktivitas dari karya seni rupa bagi masyarakat, khususnya generasi muda yang memiliki bakat dibidang seni rupa,” ujar dia.
Jelas Mohadi, acara itu juga sebagai upaya untuk memajukan kebudayaan nasional melalui penguatan jati diri dan pembangunan karakter bangsa yang dapat berujung pada kecintaan terhadap tanah air yang harus ditanamkan kepada para penerus bangsa.
“Disisi lain kegiatan ini sebagai upaya merangkul seniman sedaratan Timor dan juga negara RDTL untuk selalu bekerjasama menjalin silaturahmi kebudayaan,” terang dia.
Maksud dari pelaksanaan kegiatan yakni, peningkatan kreativitas dan produktivitas karya seni rupa, serta memberikan apresiasi yang tinggi bagi perupa Nusa Tenggara Timur.
Tujuannya yakni, mendapatkan apresiasi dan tanggapan yang maksimal bagi karya seni rupa seniman NTT. Memperkenalkan dan mempromosikan karya seniman rupa NTT. Memberikan pengalaman kepada pelajar di Belu dalam kegiatan berpameran dan berbagai kegiatan pertunjukan dan perlombaan.
Kemudian, membantu para seniman daerah agar karyanya dapat dilirik para kolektor lukisan dan berujung pada penawaran untuk membeli karya yang dipamerkan, dan membangkitkan motivasi seniman dalam berkarya dan lahirnya seniman-seniman muda.
Lanjut Mohadi, sasaran kegiatan pameran seni rupa meliputi, seniman rupa se-Daratan Timor, sanggar seni pertunjukan yang ada di Belu, Guru kesenian dan pelajar yang ada di Belu, Kurator dengan latar belakang pengalaman sebagai kurator di berbagai pameran di tingkat nasional.
Selain itu, para kolektor lukisan dan wisatawan domestik maupun mancanegara yang sedang berkunjung ke Atambua dan masyarakat umum sebagai apresiator seni yaitu pengamat dan penikmat karya seni yang dipamerkan.
“Hasil yang diharapkan, terapresiasi dan terpublikasinya sejumlah karya seni rupa dalam sebuah pameran. Lahirnya seniman-seniman rupa baru di NTT, terjualnya hasil karya seniman rupa dengan nilai harga yang sesuai dan mengangkat eksistensi seniman rupa daerah,” ungkap dia.