Kasdam Udayana Pimpin Upacara Hari Juang Infanteri ke-76 di Belu

Bagikan Artikel ini

Laporan Yansen Bau
Atambua,NTTOnlinenow.com-Puncak Peringatan Hari Infanteri TNI AD ke-76 tahun 2024 Kodam IX/Udayana dipusatkan di padang Fulan Fehan, Desa Dirun, Kecamatan Lamaknen, Kabupaten Belu perbatasan RI-RDTL, Kamis (19/12/2024).

Pantauan media, upacara peringatan Hari Infanteri ke-76 kegiatan bertajuk, “Infanteri yang Profesional, Modern, dan Adaptif Untuk Mendukung Tugas Pokok TNI AD” dipimpin oleh Kasdam IX/Udayana, Brigjen TNI Hartono.

Kegiatan upacara peringatan Hari Infanteri ke-76 perdana di perbatasan Belu ini diwarnai dengan penampilan, “Pasukan Tradisional Tahun 1945 atau Tentara Tempo Doeloe”, sebagai kilas balik perjuangan rakyat Indonesia yang bergabung dalam ketentaraan di masa silam.

Selain itu, penyerahan simbol Yuddha Wastu Pramuka Jaya, yang merupakan manifestasi dari bentuk jiwa korsa sekaligus kebanggaan bagi Prajurit Infanteri, sebagai pasukan terdepan dalam setiap pertempuran.

Kasdam Udayana, Brigjen Hartono dalam amanat Dan Pusdik If menyampaikan, Hari Juang Infanteri yang kita peringati merupakan hari bersejarah bagi korps Infanteri TNI AD, sekaligus mengingatkan kita akan perjuangkan prajurit Infanteri dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari agresi militer Belanda.

Dikatakan, semangat perjuangan Infanteri tersebut prajurit senantiasa tercermin dalam tema Hari Juang Infanteri tahun ini, yaitu Infanteri yang profesional, modern dan adaptif untuk mendukung tugas pokok TNI AD.

Jelas Hartono, melalui tema ini Korps Infanteri bergerak dengan berpedoman pada roadmap Infanteri dalam mengemban tugas yang semakin kompleks dan dinamis seiring dengan dinamika ancaman. “Korps Infanteri akan selalu bertransformasi di segala aspek dalam rangka meningkatkan kapabilitas sebagai garda terdepan dalam pertempuran,” kata dia.

Lanjut Hartono, kita perlu mengingat sejarah kembali saat terjadinya agresi militer Belanda, sebagian besar perjuangan saat itu merupakan prajurit Infanteri. Para prajurit Infanteri melaksanakan perintah siasat nomor 1 tahun 1948 diantaranya : tidak melaksanakan pertahanan linier, memperlambat setiap gerak maju musuh, membuat kantong-kantong perlawanan (Wehkreise) di tiap daerah dan menugaskan pasukan yang hijrah untuk melakukan penyusupan (Wingate). Selain itu menggunakan strategi perorangan agar melemahkan kekuatan pos-pos Belanda.

Hartono menekankan, Hari Juang Infanteri merupakan momentum untuk mengenang masa keemasan dan Infanteri. Keberhasilan kejayaan diketahui perlu Korps bahwa Infanteri mengusir penjajah tidak terlepas dari bantuan dan kekuatan rakyat, oleh karena itu, prajurit yang berasal dari rakyat harus senantiasa berjuang kepentingan bersama rakyat.

“Belajar dari pengalaman sejarah dalam hadapi tantangan globalisasi yang bercirikan teknologi,maka Korps Infanteri yang merupakan korps terbesar dalam organisasi TNI AD harus memanfaatkan teknologi dan berkolaborasi dengan korps lain dalam rangka menyelesaikan tugas pokoknya,” pesan dia.

Lebih lanjut diperintahkan kepada seluruh prajurit Infanteri agar mengambil lesson learned dari peringatan Hari Juang Infanteri ini berupa sikap pantang menyerah, rela berkorban, militan, jiwa korsa, kerja keras, berbuat terbaik dan yang terpenting adalah manunggal dengan rakyat.

“Kita wajib menjadikan kemanunggalan TNI dengan rakyat sebagai pendorong pengabdian kita dalam menghadapi tantangan masa depan yang semakin kompleks, khususnya dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan wilayah NKRI,” pungkas Hartono.

Selesai upacara dilanjutkan dengan kegiatan penyerahan hadiah kepada peserta lomba Hari Juang Infanteri dan penanaman anakan pohon secara simbolis oleh Kasdam Udayana bersama Danrem Wirasakti bersama pengurus Persit di area Fulan Fehan.

Hadir dalam acara itu, Danrem 161/WS, Jajaran Perwira Kodam Udayana dan Korem 161/WS, Danbrigif Komodo, Dandim sedaratan Timor, Danyon Armed, Danyon 743/PSY, Danyon 744/SYB, Dansatgas Sektor Barat Yonarhanud 15/DBY, Dansatgas Sektor Timur Yonif 741/GN, Kapolres Belu, Jajaran Forkompinda Belu, Pengurus Persit, beberapa OPD Belu, Tokoh Adat serta tamu undangan lainnya.