Serena Francis, Membina Bintang Sepak Bola Masa Depan

Bagikan Artikel ini

Laporan Frans Watu
Kupang, NTTOnlinenow.com – Sebelas tahun SSB dan Akademi Bintang Timur Atambua (BeTA) hadir di Atambua, kota yang terletak di perbatasan NKRI – Timor Leste, menjadi saksi bisu perjalanan mimpi-mimpi kecil yang membesar seiring dengan berjalannya waktu. Sejak didirikan oleh Fary Francis pada 21 November 2014, BeTA telah bertransformasi dari sekadar komunitas sepak bola menjadi sebuah organisasi yang mapan dan matang, penuh harapan dan semangat juang.

Di tengah gelombang transformasi sepak bola modern, kita bertanya: apakah pencapaian Bintang Timur di usianya yang ke-10 ini sudah sejalan dengan tujuan dan harapan? Apakah mereka mampu menembus batasan dan meraih prestasi yang lebih tinggi? Dalam setiap detakan jantung pertandingan, kita merasakan denyut nadi sebuah generasi yang berupaya keras untuk membuktikan eksistensinya.

Di bawah arahan pelatih Ludovikus Mau dan Manajer Fhito Francis, mereka berhasil menjadi juara Suratin U 17 NTT, merebut tiket ke seri nasional tahun 2024 di Solo, Jawa Tengah. Kemenangan ini adalah lambang dari kerja keras dan dedikasi yang tak kenal lelah, sebuah kisah yang ditulis dengan keringat dan harapan.

Di balik kemenangan itu, ada kisah dua pemain muda, Galang Ramadhan dan Gerald Satria Bili, yang menjadi pahlawan di laga final melawan Persikota Kupang. Gol indah dari tengah lapangan yang dilesatkan Galang menjadikannya Best Player di ajang Suratin NTT, sementara Gerald dengan ketajaman instingnya mengukir nama dalam sejarah BeTA. Mereka adalah bintang-bintang yang bersinar di tengah gelapnya malam, mengingatkan kita akan potensi yang tak terhingga ketika peluang diberikan.

Keduanya pernah menimba ilmu bersama Serena Francis di Festival Bola Barcelona, Spanyol, pada tahun 2023, sebuah pengalaman yang tak ternilai, berkat jaringan yang dibangun oleh Manejer dan CEO BeTA Serena Francis. Dalam festival tersebut, Galang dan Gerald menunjukkan bahwa mimpi bisa menjadi nyata ketika kita berani melangkah keluar dari zona nyaman.

Tim ini telah bersama sejak mereka berusia 8 tahun, dibentuk oleh pelatih berpaspor Belanda berlisensi UEFA Berth Penturi. Di bawah bimbingannya, mereka tak hanya belajar teknik bermain, tetapi juga dibentuk karakter dan mental sebagai tim juara.

Serena Francis adalah sosok penting di balik perkembangan Bintang Timur Atambua (BeTA). Sebagai CEO dan Manejer BeTA, ia dikenal sebagai individu visioner yang berkomitmen terhadap pembinaan sepak bola usia dini. Serena memanfaatkan jaringan internasionalnya untuk memberikan peluang kepada pemain muda, seperti mengirimkan Galang Ramadhan dan Gerald Satia Bili ke Festival Bola Barcelona pada 2023.

Pembinaan sepak bola usia dini adalah fondasi untuk tim senior yang akan berkiprah di kompetisi yang lebih besar dan kompetitif. “Hanya dengan pembinaan yang baik dan berjenjang, kita bisa memiliki tim senior yang kuat di masa mendatang,” ujar Serena yang akan maju Wakil Walikota di Pilkada Kota Kupang.

Selama 10 tahun perjalanan BeTA, kontribusinya bagi sepak bola NTT tak bisa dipandang sebelah mata. Di ajang PON XXI Aceh-Sumut tahun 2024, sebanyak 6 orang jebolan Academy Bintang Timur terlibat, bahkan untuk pertama kalinyaNTT lolos dalam fase grup di ajang PON.

Namun, di balik segala prestasi dan keberhasilan, ada sebuah harapan yang lebih besar, bahwa setiap anak yang berlari di lapangan hijau ini, setiap gol yang tercipta, adalah sebuah langkah menuju masa depan yang lebih cerah, di mana impian tidak hanya menjadi angan, tetapi menjadi kenyataan. Di bawah langit yang sama, di lapangan yang sama, mereka menulis cerita yang tak akan pernah pudar, sebuah puisi indah yang terukir dalam sejarah sepak bola NTT.