Dibalik Prestasi Penangkapan Komplotan Pencurian Ternak Sapi, Ada Dugaan Tindak Pemerasan oleh Oknum Polisi

Bagikan Artikel ini

Laporan Judith Lorenzo Taolin
Kefamenanu, NTTOnlinenow.com – Komplotan pencurian ternak sapi di Kecamatan Biboki Selatan, telah berhasil diringkus aparat Kepolisian Sektor (Polsek) Biboki Selatan, Rabu, 21 Juni 2023 lalu.

Meski demikian, salah satu warga Sipil, Herman Keke yang beralamat di Keun Kecamatan Insana masih menjadi target pengejaran oknum pejabat Polsek Biboki Selatan dengan tuduhan ikut terlibat sebagai pelaku pencurian ternak sapi.

Anehnya, Herman Keke dituding ikut terlibat namun bukannya dipanggil untuk diperiksa dan ditangkap melainkan dimintai uang senilai Rp8 juta.

“Saya dihubungi pak Andreas Lou sejak bulan Juli hingga sekarang. Saya dituding ikut terlibat sebagai pelaku pencurian sapi. Anehnya, kenapa saya tidak ditangkap saja kalau memang ada bukti kuat”, kata Herman.

Ia juga kesal, kerap dimintai uang oleh Andreas Lou yang menjabat sebagai Kanitres Polsek Biboki Selatan.

“Saya sering ditelpon, dimintai uang Rp8 juta. Dari Rp8 juta turun ke Rp5 juta. Saya bilang saya tidak punya uang. Mau ambil uang darimana. Trus saya kasih uang untuk apa, kan pelaku pencurian ternak sapi sudah ditangkap sejak Rabu, 21 Juni 2023 lalu”, aku Herman.

Bahkan, lanjutnya pernah saat ia berada di wilayah Biboki dalam suasana kedukaan keluarga, Kanitres Bisel Andreas Lou menelponnya dan meminta bertemu di sana.

“Kami semua menunggu tapi pak Andreas tidak datang. Saya dikejar lewat telpon terus”, kesal Herman.

Terkait pengaduan tersebut, Kanitres Biboki Selatan, Aipda Andreas Lou tidak menanggapi konfirmasi wartawan via telpon dan pesan WhatsApp.

Sebelumnya kasus pencurian ternak sapi termuat di beberapa media online.

Diketahui, ketiga pelaku pencurian ternak sapi yang telah ditangkap aparat Polsek Biboki Selatan yakni Ignasius Tubani (61), Laurensius Taeki (61), dan Lambertus Kolne (50).

Ketiganya merupakan warga Desa Pantae, Kecamatan Biboki Selatan.

Sementara satu pelaku lainnya, Nataniel Neno(60), warga Desa Oenaem, melarikan diri saat hendak ditangkap.

Penangkapan itu bermula dari informasi masyarakat. Dan setelah mengantongi sejumlah informasi, pihak Polsek Bisel langsung mendatangi lokasi di sebuah pondok di Kampung Oebola, Desa Pantae Kecamatan Biboki Selatan.

Disana, didapati seekor sapi betina warna cokelat kekuningan dengan cap/malak Suku Nailopo pada bagian kaki belakang dan abjad LN pada bagian pantat.

Lebih lanjut, pondok tersebut digeledah pihak Polsek Bisel dan ditemukan empat utas tali nilon bekas ikatan sapi, tulang belulang sapi yang sedang dijemur dan dimasak, sebuah bakul dan karung berisikan rusuk kering sapi.

Pihak Polsek Bisel kemudian menginterogasi pemilik pondok, Ignasius Tubani. Ia pun mengaku bahwa sebelumnya pada Kamis 15 Juni 2023, sekira pukul 20.00 Wita, ia didatangi oleh pelaku Laurensius Taeki dan diajak menjemput dua ekor sapi yang dibawa oleh pelaku Nataniel Neno di lokasi yang bernama Koloboka, Desa Oenaem.

Setibanya di lokasi menjemput sapi tersebut, Natan berpesan kepada Ignasius untuk mengamankan kedua sapi betina itu. Setelah bersepakat, pelaku Laurensius dan Ignasius kembali ke pondok milik Ignasius.

Kemudian, pada Jumat, 16 Juni 2023 barulah kedua pelaku menyembelih seekor dari dua sapi tersebut kemudian seluruh daging sapi dibawa oleh Laurensius untuk dijual dalam bentuk daging mentah.

Ketiganya bersepakat untuk membagi uang hasil jual daging curian tersebut dengan rincian, Nataniel Neno mendapat bagian Rp 2.500.000, dan sisanya dibagi rata kepada Laurensius Taeki dan Ignasius Tubani.

Berdasarkan hasil interogasi dan Pulbaket, pihak Polsek Bisel berhasil mengamankan dua orang pelaku lain yakni Laurensius Taeki, dan Lambertus Kolne.

Sedangkan pelaku lainnya yang disebutkan oleh pelaku Ignasius yakni Nataniel Neno, melarikan diri saat hendak ditangkap.

Untuk diketahui, pada 15 Juni 2023 lalu enam ekor ternak sapi masing – masing 3 ekor milik Paskalis Naisumu dan 3 ekor milik Arnol Nailopo, yang digembalakan oleh Yuventinus G. Nailopo, di Desa Oenaem Kecamatan Biboki Selatan dilaporkan hilang.

Yuvensius telah melakukan pencarian di sekitar Kampung Oepoi, Keun, dan Koloboka, namun tidak membuahkan hasil.