Deteksi Dini Kesehatan WBP, Lapas Atambua Gelar Skrining Penyakit Manular

Bagikan Artikel ini

Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Atambua gelar skrining dan pemeriksaan kesehatan seluruh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Sabtu (22/7/2023).

Kegiatan kerjasama Lapas Atambua dengan Dinas Kesehatan Belu di Aula Lapas dalam mengecek sekaligus memenuhi hak kesehatan WBP yang tengah menjalani masa tahanan pidananya.

Kepala Lapas Atambua, Edwar Hadi mengatakan kegiatan skrining penyakit menular dan tidak menular yang dilaksanakan sebagai salah satu upaya pemenuhan hak kesehatan Warga Binaan Pemasyarakatan.

“Skrining penyakit menular dan tidak menular meliputi pemeriksaan HIV, skrining TB, test sifilis dan pemeriksaan kadar gula darah,” ujar dia Minggu (23/7).

Dijelaskan Edwar, pelayanan kesehatan di Lapas Atambua dilaksanakan sesuai marwah Kepala Kantor Wilayah, Marciana Dominika Jone untuk terus berupaya melakukan pemenuhan hak-hak kesehatan bagi WBP ditengah keterbatasan yang ada.

“Salah satunya dengan melakukan skrining dan deteksi dini bagi setiap WBP yang masuk ke dalam Lapas/Rutan serta berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah berkaitan dengan pelayanan kesehatan dan pelayanan administrasi kependudukan,” kata dia.

Menurut dia, dalam kegiatan skrining tersebut sebanyak lima puluh orang Warga Binaan Pemasyarakatan Lapas Atambua mendapatkan pelayanan kesehatan.

“Hasil skrining secara umum menyatakan WBP tidak menderita penyakit menular berbahaya. Sementara ban bagi WBP yang memiliki keluhan penyakit tertentu diberikan pengobatan sesuai dengan SOP pelayanan kesehatan WBP di Lapas,” terang Edwar.

Lanjut Kalapas itu, warga binaan yang telah dilakukan pemeriksaan diberikan edukasi tentang hasil dari pemeriksaan yang didapat.

“Diharapkan kegiatan ini dapat mengantisipasi resiko penyebaran penyakit khususnya TBC dan HIV di Lapas, mengingat warga binaan termasuk dalam kategori populasi beresiko dimana satu kamar hunian diisi oleh beberapa orang warga binaan sehingga penularan penyakit TBC dan HIV tidak dapat dihindari,” pungkas Edwar.