THE RAIN New Single “Halaman Berbeda”

Bagikan Artikel ini

NTTOnlinenow.com – THE RAIN kembali merilis salah satu lagu dari album studio ke-7 mereka, Mereka Bilang Kita Terjebak Bersama. Sebuah lagu berjudul “Halaman Berbeda” dipilih oleh band asal Yogyakarta yang hingga kini tetap beranggotakan Indra Prasta (vokal, gitar), Iwan Tanda (gitar, vokal), Ipul Bahri (bass, vokal) dan Aang Anggoro (drum, vokal).

Sejak awal terbentuk, mungkin bisa dibilang The Rain adalah salah satu band Indonesia yang memiliki komitmen yang kuat untuk bertahan di industri musik Indonesia. Terbukti dengan perjalanan menuju 22 tahun berkarya, The Rain masih konsisten dengan formasi awal dan tetap produktif mengeluarkan karya-karya terbaiknya yang selalu mendapat sambutan baik oleh penikmat musik Indonesia.

Kali ini lewat lagu “Halaman Berbeda”, The Rain ingin kembali mengajak pendengar untuk tenggelam dalam barisan lirik sendu berbalut nuansa musik yang mengingatkan kita pada akhir dekade 80-an hingga awal dekade 90-an.

“Lagu ini adalah salah satu lagu saya yang proses penulisannya memakan waktu bertahun-tahun. Separuh lagu ini sudah ada sejak hampir sepuluh tahun lalu. Tak terselesaikan saat itu, lalu tersimpan di arsip lagu The Rain. Sampai akhirnya baru berhasil dirampungkan bersama saat proses pengerjaan album ini”, ujar Indra.

“Untuk aransemennya, tidak sulit untuk membalut lagu ini dalam nuansa akhir 80-an hingga awal 90-an. Selain karena progresi Chord-nya memang cocok untuk dibawa ke arah sana, kami juga memang cukup banyak mendengarkan referensi dari era tersebut, seperti karya David Foster dan lain-lain”, tambah Iwan.

Lagu ini menjadi jembatan menuju momen 22 tahun perjalanan The Rain yang jatuh pada akhir tahun 2023 ini.

“Kami persembahkan buat semua The Rain Keepers, sebutan buat para penggemar The Rain, yang selalu setia menanti rilisan karya terbaru The Rain”, tutup Aang.

Lagu “Halaman Berbeda” kini telah tersedia di berbagai layanan musik digital. Selamat mendengarkan!

Halaman Berbeda (Lirik)

Kau bilang tak mengapa bila

aku harus melupakan

saat-saat hebat yang pernah

kita miliki

Di tiap sudut hati ini

aku tuliskan kenangan

tentang apapun tentangmu

asalkan tentangmu

Bagaimana mungkin aku

sanggup ‘tuk melupakanmu

Kau yang tunjukkan aku

cara indahmu menerimaku

mengisi hidupmu

Bagaimana mungkin kita

menyerah begitu saja

tapi ku tak menahanmu lagi

jika memang ini yang hatimu mau

Bimbang yang tak lagi teredam

meski tangan erat menggenggam

awal dari bab berikutnya

yang harus menuliskan kita

di halaman berbeda