Taolin : Pameran Ekonomi Kreatif Keuskupan Atambua Berbeda Dengan Pameran Lainnya
Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Bupati Belu, Wabup Belu, Ketua dan pengurus TP PKK serta perangkat OPD Belu menghadiri pembukaan pekan pameran ekonomi kreatif ke-10 tingkat Keuskupan Atambua, Senin (29/8/2022).
Kegiatan pameran yang dilaksanakan terhitung pembukaan hingga tanggal 2 September mendatang bertempat di lapangan Keuskupan Atambua, Nenuk, Desa Tasifeto Barat perbatasan RI-RDTL.
Sebanyak 70 UMKM dari Kabupaten Belu, Malaka dan Timor Tengah Utara wilayah Keuskupan Atambua serta lembaga BUMN, BUMD dan sekolah mengikuti pekan pameran ekonomi kreatif ke-10 itu.
Bupati Agus Taolin dalam sambutannya menuturkan, kegiatan pekan pameran ekonomi kreatif tingkat Keuskupan Atambua ini berbeda dengan pameran-pameran yang lain.
Dijelaskan, terdapat lima agenda penting yang dipamerkan dalam pekan pameran ekonomi kreatif tingkat Keuskupan Atambua ini.
“Ada lima hal yang dipamerkan yakni, lomba pendidikan seminar tingkat SMA/SMK, lomba gerak dan lagu tingkat SD, lomba membaca kitab suci tingkat SD, SMP dan SMA/SMK, serta malam pentas seni budaya,” terang Taolin.
Sementara itu, Uskup Atambua Mgr. Dominikus Saku, Pr menuturkan bahwa maksud dari kegiatan pekan pameran ekonomi kreatif ini yang pertama sebagai ajang animasi produktifitas hidup.
“Pekan pameran ini sudah dilaksanakan selama 10 kali dan Keuskupan Atambua belajar banyak hal dari penyelenggaraan yang berulang setiap tahun,” terang dia kepada awak media disela-sela kegiatan.
Dikatakan, antusiasme peserta dari paroki di tiga Kabupaten yakni, Belu, Makaka dan TTU, dari konggregasi-konggregasi, lembaga-lembaga dan institusi- institusi makin lama makin baik.
Tanggapannya baik, responya baik juga kerjsama dengan Pemerintah berjalan dengan baik dan kami mengukur bahwa kegiatan ternyata mempunyai dampak untuk peningkatan produktifitas dan pemberdayaan hidup di tingkat masyarakat
Lanjut Uskup Dominikus, hal yang kedua bahwa disini menjadi ajang orng belajar untuk menata produktifitas. Sebab selama ini produktifitas yang kecil-kecil ditingkat
masyarakat kalau kurang ditata, maka dia menjadi tidak dilihat oleh banyak orang
“Tapi, kalau dibawa kesini menatanya dengan cara yang baik kita terbuka mata untuk melihat, ternyata ditingkat masyarakat itu mereka ada produktifitas, ada aktifitas yang berguna untuk kehidupan mereka,”
Hal yang ketiga, jelas Uskup Domi bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian dari pelayanan gereja. Gereja Keuskupan Atambua melihat dari awal pendidikan dan ekonomi itu selalu dijadikan ujung tombak dari pelayanan.
“Kalau umat kita belum berdaya secara ekonomi, gereja mendapat kritik yang tajam karena tidak bekerja maksimal. Kalau pendidikan belum tertata baik juga kita mendapat kritik karena panggilan kita untuk memanusiawikan manusia menjadi menjadi terang,” ungkap dia.
“Karena itu, kami melihat ajang ini adalah ajang pembelajaran dalam artian yang luar, penyerapan ilmu, transfer ilmu, dan aplikasi ilmu,” tambah Uskup Dominikus.
Turut hadiri dalam kegiatan tersebut Bupati TTU David Juandi, Wabup Asisten 3 Sekda Malaka Yosep Parera, Ketua TP PKK Kabupaten TTU, perwakilan Forkopimda, Pimpinan OPD tiga Kabupaten, para Biarawan dan Biarawati serta tamu undangan lainnya.
Pembukaan pekan pameran ekonomi kreatif tingkat Keuskupan Atambua ditandai dengan pemukulan gong bersama oleh Uskup Atambua, Bupati Belu, Bupati TTU, Wabup Belu, Asisten III Setda Malaka dilanjutkan dengan pengguntingan pita di stand CU Kasih Sejahtera Atambua.