Siswa SMP Ditemukan Meninggal di Sungai Beinoka Kabupaten Belu
Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Seorang siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) ditemukan meninggal di sungai Beinoka kilo meter 2, Kelurahan Rinbesi, Kabupaten Belu, Kamis (17/2/2022).
Korban diketahui bernama Alfred Ressy (15) pelajar kelas 3 SMP Kristen Atambua berdomisili di perkampungan Kuburan Islam, Kelurahan Rinbesi, Kecamatan Atambua Selatan.
Kapolres Belu melalui Kasat Reskrim, AKP Sujud Alif Yulamlam mengisahkan kronologis, Rabu 16 Februari kemarin korban sepulang sekolah sekitar pukul 13.00 Wita menyempatkan diri makan siang di rumah.
Selesai makan, korban diajak teman-temannya sebanyak 5 orang pergi mandi di Kali Beinoka. Namun, sampai dengan sore hari korban tak kunjung pulang ke rumah.
Orang tua dan sanak keluarga korban yang gelisah lantaran A.R tidak kembali langsung pergi mencari korban di kali Beinoka, namun tidak menemukannya.
Tidak saja itu, orang tua A.R juga sempat menanyakan korban ke temannya yang mengajak korban pergi mandi di kali. Namun, temannya selaku saksi korban tidak mengetahuinya karena pulang lebih awal.
Naasnya lagi, korban A.R diketahui tidak bisa berenang. Polisi belum memastikan apakah korban tenggelam atau terseret arus kali.
“Hasil olah TKP oleh penyidik PPA, informasi hasil visum luar dokter untuk sementara tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Namun, untuk kepastian pihaknya masih tunggu keinginan keluarga seperti apa,” ujar Sujud.
Lanjut dia, hingga Kamis 17 Februari pukul 15.30 wita Polres Belu belum menerima laporan dari keluarga korban. Namun, jika ada laporan masuk ke Polres Belu pihaknya akan tindaklanjuti dengan penyelidikan.
“Jadi untuk mengetahui secara spesifik, tentunya Polres Belu membutuhkan dokter ahli untuk melakukan otopsi terhadap korban A.R,” ungkap Sujud
Sementara itu Yanto Resi kaka kandung korban kepada media menuturkan, pihak keluarga akan melaporkan kasus kematian korban ke Polres Belu.
Selain itu, akan berunding dengan keluarga untuk melakukan otopsi terhadap korban. Pasalnya kondisi korban saat ditemukan di aliran air dangkal. Tubuh korban juga tidak ada tanda perutnya kembung layaknya orang tenggelam dan korban tidak bisa berenang.
“Itu yang menjadi tanda tanya bagi saya selaku kaka dan keluarga besar,” ujar dia.
Diutarakan, korban tidak pernah bermain sampai kali selain ke rumah tetangga di seputaran kuburan Islam. Keluarga berusaha mencarinya sejak kemarin sore, tetapi tidak menemukannya.
”Setelah jenasah korban diantar ke rumah, kami akan buat laporan polisi supaya tahu jelas kematiannya seperti apa. Kami juga bersedia agar korban diotopsi,” ungkap Yanto di halaman RS Mgr Gabriel Manek Atambua.