Waspadai Batu Sandungan Pemulihan Ekonomi NTT Tahun 2022
OLEH CHANDRA RINALDY MBURA
Sepanjang tahun 2021 perekonomian Provinsi Nusa Tenggara Timur menunjukkan tanda-tanda pemulihan setelah sempat tertekan oleh dampak pandemi Covid-19 sejak awal tahun 2020. Tanda-tandatersebut terlihat pada data pertumbuhan ekonomi provinsi NTT yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara Timur. Produk Domestik Regional (PDRB) Provinsi NTT secara year on year (y-on-y) pada Triwulan I hingga Triwulan III tahun 2021 selalu mengalami pertumbuhan positif, yakni tumbuh0,21% pada Triwulan I, tumbuh 4,33% pada Triwulan II serta tumbuh 2,37% pada Triwulan III.Momentum pemulihan ekonomi di Provinsi NTT ini bahkan terjadi lebih dulu dibandingkan dengan Provinsi Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB) yang merupakan provinsi tetangganya. PDRB kedua provinsi tersebut masih mengalami kontraksi atau pertumbuhan negatif pada Triwulan I-2021, yakni Provinsi Bali sebesar -9,78% dan Provinsi NTB sebesar -1,17%.
Memasuki tahun 2022, perekonomian NTT terus diperhadapkan dengan berbagai ancaman dan ketidakpastian. Munculnya mutasi virus corona atau Covid-19 varian Omicrondapat menjadi batu sandungan pertama bagi momentum pemulihan ekonomi NTT apabila tidak dilakukan langkah-langkah antisipatif yang tepat oleh pemerintah di tengah rendahnya capaian vaksinasi Covid-19 di Provinsi NTT. Provinsi NTT bahkan menjadi 1 dari 15 daerah di Indonesia yang gagal mecapai target vaksinasi versi Kementerian Kesehatan pada November yang lalu. Adapun, berdasarkan data dari dashboard vaksin Kementerian Kesehatan, capaian vaksinasi 2 dosis provinsi NTT per tanggal 29 Desember 2021 adalah 34,65%, lebih rendah dibandingkan angka vaksinasi 2 dosis nasional yang sudah mencapai 53,91%.
Masih rendahnya capaian vaksinasi Covid-19 NTT harus segera direspon oleh Pemerintah dengan melakukan percepatan vaksinasi pada tahun 2022. Strategi alokasi vaksin perlu dikaji kembali agar stok vaksin dapat dilalokasikan dengan lebih baik ke setiap daerah. Sosialisasi kepada masyarakat juga harus terus digencarkan untuk menangkal hoax yang beredar mengenai vaksin Covid-19 yang dapat menyebabkan masyarakat enggan untuk divaksin. Selain itu,penerapan protokol kesehatan yang ketat tetap harus diterapkan secara konsisten. Percepatan vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan yang dilakukan dengan tepat akan mampu menekan angka kasus positif Covid-19 sehingga momentum pemulihan ekonomi NTT dapat terus didorong pada tahun 2022.
Hal lain yang juga dapat menjadi batu sandungan bagi pemulihan ekonomi NTT tahun 2022 adalah ancaman cuaca ekstrem pada awal tahun 2022. Salah satu sektor perekonomian di Provinsi NTT yang palingterdampak dengan adanya cuaca ekstrem adalah sektor pertanian, di mana potensi cuaca ekstrem di awal tahun 2022 dapat menyebabkan para petani mengalami gagal panen. Sektor pertanian sendiri masih merupakan sektor dengan distribusi terbesar di Provinsi NTT, yaitu sebesar 29,04% pada Triwulan III-2021. Oleh sebab itu, pencegahan dan manajemen penanggulangan bencana harus lebih disiapkan oleh Pemerintah. Dengan pencegahan dan manajemen penanggulangan bencana yang baik, maka resiko ekonomi dapat diminimalisir sehingga hal tersebut tidak menghambat momentum pemulihan ekonomi NTT pada tahun 2022.
OLEH : CHANDRA RINALDY MBURA, S.TR.STAT
INSTANSI : STATISTISI AHLI PERTAMA BPS PROVINSI NTT