Dewan Pakar MIO Terima Award Pada Kongres ke-V Maporima

Bagikan Artikel ini

Laporan Frans Watu
Jakarta, NTTOnlinenow.com – Masyarakat Pertanian Organik Indonesia (Maporina) menggelar kongres ke-V dengan agenda utama Laporan pertanggungjawaban (LPJ) Ketua Umum dan Pemilihan Ketua Umum periode 2021-2026. Acara dilangsungkan di Auditorium Gedung Perpustakaan Nasional, Jalan Medan merdeka selatan, Jakarta pada Kamis (18/11)

Kongres yang mengusung tema “Gaya Hidup Organik, untuk Meningkatkan Imunitas Tubuh Terhadap Covid 19” turut dihadiri secara virtual diantaranya Dewan Penasehat Maporina, Prof Haryono Suyono, Deputi Pangan dan Agribisnis Kementrian Perekonomian, Musdalifah M, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, serta Sekjen Kementrian Pertanian, Subagyono.

Ketua Umum Joko Sidik dalam sambutannya, menyampaikan sasaran utama visi dan misi dari Maporina yang diharapkan dapat berdampak baik bagi ekosistem lingkungan dan juga terhadap petani serta masyarakat.

“Maporina aktiv mensosialisasikan kepada para pembudidaya pertanian, untuk memulai mengurangi penggunaan pupuk berbahan kimia dan beralih kembali seperti awal dengan membudidayakan pertanian kembali ke alam dan tanpa kimia,” paparnya.
Lebih lanjut, Ketua Umum yang telah dipercaya menjabat dua periode itu juga menerangkan, betapa begitu berbahayanya kandungan kimia yang ada dalam kandungan pupuk an organik, dimana terdapat kandungan zat pestisida maupun insektisida yang akan berdampak negatif terhadap kesehatan masyarakat.

“Residu dari zat-zat kimia yang ada dalam pupuk an organik jelas mengikat pada produk yang dihasilkan, hal itu dapat berimbas terhadap kesehatan masyarakat yang mengkonsumsinya. Dengan pertanian organik, selain lebih aman dan terjamin kesehatannya, namun juga dapat mensejahterakan petani dan masyarakat,” terang Djoko Sidik.

Melalui virtual, Kemetrian Pertanian yang diwakilkan oleh Sekertaris Jenderal (Sekjen) Subagyono turut memberikan sambutannya. Dengan menerangkan segaala capaian positif Kementrian Pertanian di masa pandemik, Subagyono menyebutkan hanya sektor Pertanian lah yang terhindar dari kontraksi ekonomi selama dua tahun masa pandemi.

“Total ekspor sektor pertanian malah tumbuh, dalam periode Januari 2021 hingga September 2021 ini. Dan sektor perkebunan menjadi pendorong pertumbuhan dengan mendominasi ekspor hingga capaian 458 Triliun dalam kuartal Januari hingga September 2021,” ungkapnya.

Subagyono juga dalam kesempatan itu juga menerangkan, pemerintah melalui Kementrian Pertanian mendorong pengembangan Padi maupun pupuk, bibit organik melalui program Desa Organik dan mengajak Maporina untuk dapat bergabung bersama-sama menjalankan program tersebut.

Diakhir pemaparannya, Subagyono juga menyinggung masalah sertivikasi komodity yang dikatakan olehnya, menjadi kendala terhadap pembudidaya pertanian organik guna memasarkan hasil organiknya, baik bibit, pupuk maupun padi dan jenis pertanian lainnya.

“Kementan telah memverivikasi 336 kelompok tani sejak 2016 hingga 2021, dan melalui program desa organik nanti diharapkan kedepan makin menambah kelompok tani dan jenis komodity yang telah disertifikasi,” tutupnya.

Kongres ke-V Maporina juga memberikan penghargaan (Award) kepada para Putera-puteri terbaik bangsa yang telah memberikan kontribusi terbaiknya dalam mendukung serta menghadirkan inovasi budidaya dan produk tani organik. Salah satu peraih Inovation Award dalam Kongres Ke-V Maporina adalah Profesor Dr. Ali Zum Mashar. Profesor Ali yang juga ketua Dewan Pakar Media Independen Online Indonesia (MIO) Provinsi Banten, adalah penemu Mikroba Google teknologi Bioperforasi dan padi “Trisakti” padi super genjah 75 hari produksi tinggi.