Ini Pejuang Kelistrikan di Pulau Solor

Bagikan Artikel ini

Solor, NTTOnlinenow.com – Menjadi Pegawai PLN di daerah kepulauan, seperti di Sub PLN ULP (Unit Layanan Pelanggan) Solor menjadi tantangan sendiri bagi Bernadus Baso, yang biasa disapa Randy. Pria 51 tahun ini sehari-hari bekerja sebagai Supervisor Teknik Kantor Jaga Solor Barat di Pulau Solor di sebelah Timur Pulau Flores, Kabupaten Flores Timur, area kerja PLN UP3 (Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan) Flores Bagian Timur.

Kini bapak dari 4 orang anak yang telah mengabdi selama dua puluh sembilan tahun sebagai petugas teknik di PLN UP3 Flores Bagian Timur bekerja dengan motto “Karja Belom Beres Jang Pulang” telah mencurahkan waktu dan tenaganya demi pelayanan dalam kelistrikan. Belum lagi kehidupan pribadi yang harus rela jauh dari keluarga yang mana saat ini keluarganya ada di larantuka sebulan sekalipun jarang bisa berkumpul dengan keluarga meski saat hari libur.

Ditambah dengan tranportasi kapal laut dan cuaca ekstrim yang sering terjadi dan tantangan lokasi yang membuat Sosok Randy yang gesit di lapangan dalam menangani masalah listrik di Pulau Solor membuat dirinya dicintai oleh warga.

“Totalitas Om Randy bekerja di lapangan selama ini saya harus akui cepat dan tepat kalau soal listrik,” ujar Eman Keraf salah seorang warga Desa Menanga ketika berkisah tentang kepuasan pelanggan terkait kinerja petugas lapangan. Hal senada juga diakui salah seorang guru bernama Longginus Kaha. “Silakan Pak lihat di areal sepanjang perumahan warga dan jalan umum di kecamatan ini. Kalau ada pohon yang sudah mengganggu jaringan wah itu om Randy biasanya gesit. Terhadap keluhan warga soal masalah listrik di rumah juga biar tengah malam pasti om Randy datang,” kata Longginus Kaha.

Pulau Solor yang dibawah Unit Layanan Pelanggan Adonara yang melayani Pulau Adonara sekaligus Solor memiliki Pelanggan sebanyak 7.672 dan Pembangkit Diesel Isolated dengan daya mampu 1,3 Megawatt. Pulau Solor merupakan salah satu destinasi wisata bagi turis lokal maupun mancanegara seperti Desa Lamakera yang ada di Solor menjadi pusat peradaban islam di NTT dan sebagai satu dari dua tempat di dunia yang menjadi habitat ikan parimanta jenis moku.

Tentang semangatnya dalam bekerja, Randy sendiri mengakui yang paling penting dari misi besar agar listrik itu tetap bernyala adalah cepat, tepat, dan aman. “Pengalaman memang bantu saya untuk cepat tanggap keluhan warga, kemudian tepat untuk baca masalah. Lalu jangan asal kerja, harus aman. Saat ada dua masalah dihadapi, tentukan mana yang prioritas, kebanggaan kami adalah saat Pulau solor bebas dari gangguan penyulang yang di akibatkan karena gangguan pohon” kata Randy tegas.

Lanjutnya, “Saya kira sudah Dua Puluh Sembilan tahun lebih ini bekerja sebagai pelayan dalam bidang kelistrikan kebahagiaan terbesar saya adalah kalau kita bekerja dan masyarakat puas,” imbuhnya.

Saut Panjaitan, Manager UP3 PLN Flores Bagian Timur (PLN UP3 FBT) menjelaskan bahwa kisah Randy adalah gambaran kisah seluruh para petugas PLN di mana saja. Petugas lapangan yang berdedikasi dan selalu punya waktu untuk terjun menangani persoalan kelistrikan yang terjadi khusus di Kabupaten Sikka, Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Lembata .

Saat ini, PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Flores Bagian Timur membawahi empat ULP. Ada ULP Maumere, Kabupaten Sikka dan Kabupaten Ende (pada Kecamatan. Lio Timur dan Kecamatan Kota Baru), ULP Larantuka, Kabupaten Flores Timur, ULP Adonara, Kabupaten Flores Timur dan ULP Lembata, Kabupaten Lembata.

Saut menegaskan bahwa semangat terangi negeri untuk Indonesia maju terus diingatkan kepada semua petugas PLN agar bersungguh-sungguh dalam pelayanan kelistrikan karena Bagi kami, menjadi pejuang listrik di daerah (3T), adalah suatu kepuasan tersendiri karena telah turut berkontribusi dalam memberikan pelayanan di pulau yang dikelilingi lautan samudera dan betapa bahagianya saat melihat senyuman warga, Masyarakat puas kami senang,” tutup Saut.