Jelang “New Normal” Dinkes Kota Kupang Bagi 70 Ribu Masker
Kupang, NTTOninenow.com – Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, drg. Retnowati menjelaskan, menjelang penerapan new normal atau kehidupan baru, Dinas Kesehatan Kota Kupang telah mendistribusikan 70 ribu masker kain kepada masyarakat Kota Kupang.
Retnowati menjelaskan, dari target pengadaan masker sebanyak 150.000 masker kain, Dinas Kesehatan telah membagikan sekitar 70 ribu masker kepada masyarakat Kota Kupang, yang disalurkan melalui kantor lurah, kecamatan, gereja dan kelompok masyarakat.
Menurutnya, dengan persiapan new normal ini, dengan salah satu ketentuan bahwa semua masyarakat menggunakan masker, maka Dinas Kesehatan terus melakukan upaya sosialisasi di masyarakat agar sadar bermasker terutama saat beraktivitas diluar rumah.
Menurut Retnowati, pengadaan masker yang targetnya sebanyak 150.000 ini baru tersedia sebanyak 70.000 sementara sisanya masih dalam proses. Sejauh ini, masker yang dibagikan Dinas Kesehatan juga melibatkan semua komponen, baik aparat kelurahan dan kecamatan, juga puskesmas, lembaga agama, rumah ibadah, masjid, gereja dan rumah ibadah lainnya, serta organisasi kemasyarakatan lainnya.
Dikatakan, pemerintah wajib memberikan masker kepada masyarakat agar masyarakat juga bisa sadar dengan budaya atau new normal ini, jadi masker merupakan budaya baru yang harus diterapkan di masyarakat.
Sementara Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Kupang, Richard Odja mengatakan, proyek pengadaan masker juga harus bisa diberikan kepada penjahit lokal yang ada di Kota Kupang. Misalnya Dinas Kesehatan berkoodinasi dengan Dinas Perindag dan Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, bisa diberikan kepada masyarakat Kota Kupang yang dilatih untuk menjahit, agar bisa menambah pemasukan ekonomi masyarakat.
“Di tengah pandemi ini pemerintah harus bisa memberdayakan masyarakat Kota Kupang, dengan sesuai standar masker yang ditetapkan,” kata Odja.
Ia mengaku bahwa masyarakat Kota Kupang mampu memproduksi masker sesuai dengan standar, bisa juga diberikan kepada kelompok-kelompok masyarakat agar ada pemberdayaan disitu, jangan sampai kita tidak memberdayakan masyarakat kita tetapi membawa keluar semua proyek itu ke daerah lain.
Dia juga meminta agar pendistribusian masker harus tepat sasaran dan sampai kepada semua masyarakat, melalui kelurahan, RT dan RW yang lebih mengenal warganya. (ntt-ym)