Antisipasi Pandemik COVID-19, Plan Indonesia Distribusi Hygiene Kit untuk 6908 Kepala Keluarga di Nagekeo

Bagikan Artikel ini

Kupang, NTTOnlinenow.com – Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) setelah beberapa waktu lalu, tepatnya 28 Maret 2020 melakukan distribusi bantuan Hygiene Kit atau peralatan kebersihan untuk setidaknya 2623 warga (termasuk anak dan remaja) di area Karet Kuningan, Jakarta. Kini giliran empat kecamatan di Kabupaten Nagekeo mendapatkan kesempatan yang sama, kecamatan tersebut adalah; Kecamatan Keo Tengah, Aesesa, Aesesa Selatan dan Kecamatan Boawae.

Kegiatan tersebut merupakan bentuk dukungan Plan Indonesia terhadap Pemerintah Indonesia dalam upaya pencegahan pandemik COVID 19 yang sudah menjangkau hampir seluruh wilayah di Indonesia. Sebanyak 21 orang staf Plan Indonesia Flores dibantu oleh Kader Desa dalam kegiatan yang berlangsung pada 1-8 April 2020 dan 13-17 April 2020.

Nagekeo sudah ada 20 Orang Dalam Pengawasan (ODP), sementara untuk Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terdapat 661 ODP, 38 sampel masih dalam pemeriksaan di laboratorium Litbang Kemenkes, dan sudah ada 17 negatif, dan 21 masih menunggu.

Dalam kegiatan ini, tim Plan Indonesia tidak hanya melakukan distribusi peralatan kebersihan, namun juga melakukan penyuluhan tentang pandemik COVID-19, termasuk mengenal gejalanya, cara penularannya, dan cara pencegahannya.

Zuniatmi, Deputy Program Implementation Area Manager Plan Indonesia, dalam keterangan tertulis yang diterima NTTOnlinenow.com, mengatakan: “Distribusi Hygiene Kit yang kita lakukan di Kabupaten Nagekeo ini akan menjangkau 6.908 Kepala Keluarga (KK) yang tersebebar di 4 kecamatan dampingan kami”, selain itu terdapat 12.000 Sponsor Child (SC) atau anak asuh Plan Indonesia yang menjadi target distribusi perlengkapan kebersihan.

“Kegiatan distribusi ini dilakukan berpedoman pada Standard Operating Procedure (SOP) yang telah dibuat, sehingga keamanan staf dan juga kader yang ada di wilayah dampingan menjadi prioritas utama.” tambah Zuni. Mulai dari pendataan penerima manfaat, persiapan distribusi, dan saat pelaksaan distribusi hingga kegiatan distribusi selesai. “Saat distribusi misalnya, semua staf Plan dan mitra yang menjadi bagian dari tim distribusi diberikan penjelasan terkait SOP distribusi dalam situasi pandemik COVID-19 dan kode etik Plan Indonesia, misalnya; harus memilih lokasi distribusi di titik yang aman, memberikan informasi kepada Pemerintah Desa (Pemdes) dan kader tentang tujuan, proses dan jumlah material yang akan dibagikan, pungkas Zuni.

Ketika selesai distribusi, tim segera kembali ke kantor perwakilan Plan Indonesia dengan terlebih dahulu harus melakukan cuci tangan pakai sabun dan memasang alat pelindug diri standar, memastikan seluruh dokumen distribusi (daftar tanda terima pemanfaat, form mekanisme umpan balik dan peralatan lainnya) dibawa kembali, dan diakhiri dengan proses disinfektan kendaraan sebelum masuk dan proses ini harus menggunakan alat pelindung diri standar seperti masker, sarung tangan latex dan hand sanitizer.

Sekilas Yayasan Plan International Indonesia

Plan International bekerja di Indonesia sejak 2 September 1969, berdasarkan Nota Kesepahaman dengan Pemerintah Republik Indonesia.

Pada 15 Juni 2017, Yayasan Plan International Indonesia telah disahkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

Yayasan Plan International Indonesia didirikan untuk menjangkau lebih banyak anak dan anak perempuan di Indonesia, dan memberikan dampak pembangunan berkelanjutan melalui kemitraan jangka panjang dan penggalangan sumber daya yang lebih luas.

Sekilas Plan International

Plan International adalah organisasi pengembangan masyarakat dan kemanusiaan internasional yang berfokus pada pemenuhan hak anak dan kesetaraan anak perempuan. Kami memperjuangkan sebuah dunia yang adil untuk pemenuhan hak anak dan kesetaraan bagi anak perempuan, bekerja bersama anak, kaum muda, masyarakat dan mitra.

Plan International bekerja bersama anak-anak, kaum muda dan masyarakat untuk mengatasi akar masalah diskriminasi terhadap perempuan, ekslusi dan kerentanan. Dengan capaian, pengalaman dan pengetahuan, Plan International mendorong perubahan dalam praktek dan kebijakan tingkat lokal, nasional dan global.

Plan International tidak berafiliasi dengan agama, organisasi politik atau pemerintahan tertentu. Lebih dari 80 tahun, Plan International membangun kemitraan yang kuat untuk hak anak. Saat ini kami bekerja di lebih dari 70 negara.