Misa Natal Penderita Kusta, Uskup Dominikus : Belajarlah dari Perjuangan Martir Kristiani

Bagikan Artikel ini

Laporan : Judith Lorenzo Taolin
Kefamenanu, NTTOnlinenow.com – Perayaan Ekaristi Natal kedua, bagi para penderita kusta, lepra dan jompo berlangsung di gereja St.Theresia Kefamenanu Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (26/12/2019),

Perayaan Ekaristi khusus yang sudah menjadi agenda tahunan kali ini dirayakan bertepatan dengan Pesta Santo Stefanus, protomartir (martir pertama) Kristiani.

Berkaitan dengan itu, Yang Mulia Uskup Dominikus mengajak para penderita kusta agar selalu belajar dari perjuangan hidup para martir yang mampu menanggung penderitaan dan menghadapi kesulitan.

Suasana Misa Natal Bagi penderita Kusta

“Para martir itu biasanya orang – orang yang mampu menanggung penderitaan, menghadapi kesulitan, rela berjuang karena perjuangan itu mempunyai nilai keselamatan. Jadi untuk para penderita kusta, kalau mereka berjuang untuk sembuh, berjuanglah supaya keadaan kesehatannya menjadi lebih baik hingga pulih, sehingga memberikan kontribusi untuk kehidupan masyarakat dan itu mempunyai nilai di dalam keselamatan. Mereka juga bisa belajar bahwa kita tidak perlu menunggu sampai segala sesuatu itu beres, segala sesuatu itu meyakinkan, baru kita memberikan kontribusi. Kita manusia bisa memberikan sumbangsih kita juga dari semua kekurangan yang kita alami. Para penderita ini mereka bisa memberikan sumbangan untuk banyak hal”, ungkap Uskup Dominikus kepada nttonlinenow.com usai memimpin perayaam Ekaristi khsusu para kusta.

Ia juga mengingatkan umat akan penegasaannya terhadap kekuatan Injil suci.
“Seringkali saya tegaskan, sebenarnya ada inspirasi yang kuat yang bisa membantu kita semua terlebih para penderita kusta agar belajar dari kekuatan injil. Ada banyak sekali tantangan iman kita di dunia ini, namun justru disitulah kesaksian iman kita harus dinyatakan. Kita bersaksi pada dunia bahwa hanya Yesus-lah jalan dan kebenaran hidup. Kita menyerahkan hidup kita kepada Tuhan agar dipakai menjadi alat keselamatanNya dengan menyaksikan kebenaran hidup itu melalui kehidupan kita yang sungguh-sungguh beriman dan taat kepada firmanNya. Jadi inilah kekuatan yang bisa diberikan oleh St. Stefanus. Mereka pada waktu itu mengalami begitu banyak tantangan, tapi dia mengajak kita, bergabung karena Tuhan akan memberikan yang lebih. Inilah yang harus kita tegaskan bahwa kalau kita bisa berkanjang di dalam semua keterbatasan, kelemahan bahkan keadaan kita yang seringkali nampaknya tidak mempunyai harapan, justru disitulah Tuhan berkarya jauh lebih Agung dan memungkinkan kita untuk bisa maju”, ungkap Uskup Dominikus.

Dalam perayaan Ekaristi bagi para penderita kusta, Uskup Dominikus didampingi 5 rohaniawan dari paroki St. Theresia, Paroki Naesleu dan Paroki Noemeto.