DisdukcapildaldukKB Provinsi Sulsel Bina Kader Ketahanan Keluarga di Kabupaten Bulukumba
Makassar, NTTOnlinenow.com – Kabupaten Bulukumba merupakan kabupaten yang kelima dikunjungi oleh DisdukcapildaldukKB Provinsi Sulsel dalam rangka kegiatan pembinaan kader ketahanan keluarga. Kegiatan pembinaan dilakukan di kantor Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten Bulukumba pada tanggal 22 November 2019 yang dihadiri oleh Ibu Dra Hj. Andi Nuraeni selaku Kabid Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga DisdukcapildaldukKb Sulsel, Kadis DaldukKB Bulukumba Drs. Abdul Khalid Rauf, M. Si, dan narasumber Arlin Adam.
Dalam sambutan panitia yang dibawakan oleh Fachrurazie mengatakan bahwa tujuan pembinaan kader ini adalah untuk meningkatkan kemampuan para kader dalam melakukan pendampingan kelompok kegiatan seperti Bina Keluarga Balita, Bina Keluarga Remaja, dan Bina Keluarga Lansia sehingga para keluarga tetap mampu menjalankan fungsinya menuju terciptanya keluarga sejahtera. Selain itu, kegiatan ini merupakan wadah bagi pemerintah provinsi untuk mendapatkan permasalahan konkret di lapangan sebagai dasar dalam perumusan kebijakan program di masa mendatang.
Kegiatan ini dibuka oleh Kadis Dalduk dan Kb Kabupaten Bulukumba. Dalam sambutannya, kadis menekankan 3 aspek yang menjadi perhatian utama pemerintah yaitu kependudukan, KB, dan pembangunan keluarga. Beliau menambahkan bahwa dinamika kependudukan di Bulukumba bergerak dengan mobilitas yang tinggi karena selain jumlah orang yang masuk secara permanen, bulukumba juga menghadapi proses emigrasi penduduk ke perantauan. Kader diharapkan sensitive dengan gejala kependudukan seperti ini karena secara langsung mempengaruhi ketahanan keluarga.
Kadis Provinsi yang diwakili oleh Hj. Andi Nuraeni memberikan apresiasi kepada para kader yang ada di Bulukumba mengingat BKB dan BKR kabupaten mendapatkan prestasi sebagai juara pertama tingkat provinsi dan juara ketiga tingkat nasional. Artinya, pembinaan pemerintah kabupaten kota terhadap kader terbukti efektif yang salah satunya juga dipengaruhi oleh kegiatan pemberdayaan kader yang bersumber dari dana desa.
Dalam pembinaan ini, narasumber tingkat provinsi menekankan informasi tentang perkawinan sedarah mengingat di kabupaten ini ada kasus incest yang sempat menghebohkan. Rekomendasi yang dihasilkan adalah pengadaan logistic para kader dalam melakukan pendampingan terhadap keluarga. (Andi Alim)