Lounching Copa Flobamora, FKM NTT All Star Dukung Fary Djemi Francis Pimpin PSSI

Bagikan Artikel ini

Jakarta, NTTOnlinenow.com – Mantan Pemain sepakbola NTT yang tergabung dalam Perkumpulan NTT All Star Jakarta turut memeriahkan lounching Copa Flobamora, Turnament diaspora NTT di Jakarta yang melibatkan 20 tim dari Kota/Kabupaten di NTT. Turnamen dengan akan memperebutkan Piala Bergilir Gubernur NTT dan Sepatu Emas Sinyo Aliandoe bagi pencetak gol terbanyak.

Turnamen yang diselenggarakan dalam rangka memeriahkan HUT Propinsi NTT yang jatuh pada tanggal 20 Desember 2019 diagendakan aka dibuka oleh Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, akan dilaksanakan di Stadion GOR Ciracas mulai tanggal 26 Oktober – 14 Desember 2019. Technical meeting dilakukan di Mall Cijantung sabtu 19 Oktober .

Mengawali Turnamen dengan total hadiah 200 juta, siang sabtu (19/10/2019) di Mall Cijantung, Jakarta Timur dilakukan launching dan technical meeting yang dihadiri tim peserta dan mantan pemain NTT yang tergabung dalam NTT All Star.

“Copa Flobamora diselenggarakan guna mengkonsolidasikan masyarakat diaspora NTT di Jabodetabek. Disamping menampilkan sport dan entertainment kita gunakan sebagai bagian dari proses sosialisasi bahaya radikalisme dan segala bentuk provokasi dalam upaya mengadu domba masyarakat”, tegas Paulus Doni Ruing Ketua Panitia Penyelenggara Copa Flobamora.

Sementara itu Ketua Umum Forum Komunikasi Masyarakat Flobamora Marsel Muja dalam sambutannya mengapresiasi kerja panitia yang dalam waktu satu bulan dapat mempersiapkan kegiatan ini. Sepakbola merupakan media yang paling mudah untuk kita menghimpun masyarakat diaspora untuk datang bertemu melepas rindu sambil menyaksikan hiburan di lapangan hijau, tegas Marsel Muja.

Copa Flobamora ini akan kita laksanakan setiap dua tahun dan kita persiapkan secara baik sehingga sehingga bisa kita usulkan pemerintah daerah agar bisa dimasukan dalam APBD, lanjut MM begitu anak Aimere ini disapa.

Dalam penyelenggaraan Copa Flobamora kali ini Forum Komunikasi Masyarakat Flobamora menggandeng mantan pesepakbola NTT. Kehadiran para mantan sepakbola NTT (NTT All Star) diharapkan dapat memberi warna dan edukasi bagi peserta Copa Flobamora. Ada Yopi Riwoe pelatih Timnas Putri, Agustinus Maufa Wasit Askot PSSI Jakarta Timur, Yun Bali, Ari Bali, Lourens Fernadez, Veri Bili, Nelson Noak, Hans Gore, Tobi Ndiwa.

Pengalaman mereka sangat kami butuhkan untuk menata even ini sehingga bisa menjadi row mode bagi kelompok diaspora dalam membuat even sepakbola dilingkungan Ikatan Keluarga Besar (IKB) di setiap Kota/Kabupaten. Saya berharap pada saat kick off Gubernur atau Wakil Gubernur bisa hadir, tegas Polce Ruing.

Setiap tim yang terdaftar dalam Copa Flobamora mewakili Kabupaten/Kota di NTT. Dalam setiap game wajib memainkan pemai usia 23 tahun (U-23). Dalam acara yang dihadiri Manejer dan Pelatih masing-masing tim diakhiri dengan pernyataan bersama masyarakat diaspora NTT untuk mendukung Fary Djemi Francis salah satu Calon Ketua Umum PSSI.

Fary Djemi Francis merupakan mantan Ketua Komisi V DPR RI, mantan penjaga gawang yang handal dimasanya dan beliau tergabung juga dalam NTT All Star. Penggiat sepakbola di perbatasan Timor Leste ini pernah menjabat Ketua Askot PSSI Kota Kupang sebelum duduk mewakili masyarakat NTT di legislative, tutur Frans Watu Koordinator NTT All Star.

“Ini momentum dimana semua penggiat bola diaspora berkumpul dan menyatakan dukungan kepada Fary, kami juga berharap Ketua Asprov PSSI NTT menyatakan dukungan secara terbuka sebelum kongres PSSI dilakukan. Kita ikutin perkenbangan hingga saat ini Asprov NTT masih menunggu wangsiit “wani piro”, beda dengan PSN Ngada yang sudah dengan tegas memberikan dukungan tertulis kepada Fary Francis”, tegas Frans Watu sekretaris panitia Copa Flobamora.

Kalau kita mau sepakbola Indonesia berubah, bebas dari mafia, pengaturan skor, pilihlah yang baru, kalau calon yang lama hampir semua sudah terkontaminasi dengan mafia bola dan match fixing. Kami yakin kehadiran Fary Djemi Francis bisa melakukan “cuci gudang” baik di kepengurusan maupun orang-orang di lingkaran PSSI yang selama ini menjadi operator bagi para mafia di lingkungan PSSI.

Menanggapi statement Sekretaris Asprov NTT Lambert Tukan tentang dukungan Asprov NTT ke M.Irawan hanya karena ikut-ikutan suara Assosiasi Propinsi lainnya, menurut kami ini tidak elegan. Pertanyaannya apa keuntungan NTT mendukung calon yang tidak punya track record di sepakbola? Ini perlu dikawal para mantan pemain NTT jika kita menginginkan sepakbola kita leading di kawasan Asia Tenggara bahkan Asia.

Saya berharap para Bupati/Walikota yang nota bene Ketua Askot/Askab di NTT bisa bersikap mengusung semangat Flobamora. Masa ada orang NTT yang punya integritas, pengalaman dan sudah berbuat demi Sepakbola NTT koq diabaikan dengan memilih kucing dalam karung ? Berkat kemampuan lobi seorang Fary Francis NTT bisa menyelenggarakan babak penyisihan Danone Indonesia Cup zona tersendiri yang terpisah dari Bali dan NTB.

Dengan terpisahnya NTT dari Bali maka terbukalah peluang anak-anak NTT bermain di level nasional. Ini salah satu peran Fary, tidak banyak yang tahu, dampal dari lobi Fary anak-anak Malaka bisa tampil di Stadion Sumatri Brojonegoro, Jakarta Selatan, lanjut Frans Watu. (ntt-fw)