Gubernur Laiskodat Ajak Gereja Fokus Bersama Pemerintah Untuk Kesejahteraan Warga
Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Gubernur Nusa Tenggara Timur Victor Laiskodat mengatakan, dirinya sangat senang gereja menaruh perhatian serius terhadap masalah migran perantau, dan ini sangat membantu Pemerintah.
“Saya setuju karena itu kerja sendiri-sendiri tidak mungkin, tetapi harus secara bersama-sama,” ujar Laiskodat dalam kegiatan Pertemuan Pastoral (Perpas) ke-XI di Keuskupan Atambua yang berlangsung di Atambua, Belu, Timor Barat wilayah perbatasan RI-RDTL, Rabu (24/7/2019).
Menurut dia, kita harus siapkan ekonomi desa secara baik, ketrampilan masyarakat harus ditingkatkan, maka paling jelas balai latihan kerja (BLK) harus disiapkan guna melatih ketrampilan warga.
Tegas Laiskodat, pelatihan harus merujuk ke peningkatkan ketrampilan. Potensi ekonomi di desa sangat banyak karena itu balai latihan harus diadakan untuk pelatihan warga.
“Perlu kerja bersama dan yakin tiga tahun kedepan angka kemiskinan dan keingingan keluar negeri berkurang. Siapkan balai latihan sehingga warga memiliki ketrampilan dan warga sendiri kelola potensi yang ada,” ujar dia.
Laiskodat meminta agar fokus pada potensi yang ada seperti pertanian, peternakan yang ada di wilayah NTT. Karena itu diminta kepada gereja terlibat dan Pemerintah siap membantu anggaran untuk latihan ketrampilan.
Keseriusaian atasi mingran dan parantau butuh kerjasama dalam memberdayakan ekonomi, asal ada BLK dan penyiapan lapangan kerja. Potensi kita banyak tapi salah kelola makanya NTT tetap miskin.
“Saya minta gereja mari kita fokus bersama Pemerintah untuk kesejahteraan masyarakat,” ajak dia.
Tekniknya jelas Laiskodat, setiap Keuskupan kirim satu orang ke Gubernur, kemanapun Gubernur kita sama-sama. Yang mana belum beres, yang mana beres dibuat dalam perencanaan.
“Karena saya punya tim percepatankan, mereka masuk dalam tim percepatan itu. Kalau prioritas nomor satu pariwisata. Pariwisata itukan bergerak semua lininya pasti jalan, pertanian jalan, peternankan jalan, pendidikannya jalan semuanya jalan karena itu dia menjadi lokomotif,” pungkas dia.
Menyikapi tawaran Gubernur NTT untuk menyertakan para imam di dalam tim percepatan pembangunan ekonomi, Uskup Atambua Mgr. Dominikus Saku, Pr menyampaikan dirinya sepakat karena selama ini sudah pernah dijalankan walapun belum secara tetap, tetapi kami para Uskup selalu mengatakan pertemuan dengan bapak Gubernur bersama dengan timnya, dan kita merasa bisa bekerja sama di bidang ini.
“Diperlukan teknis pengaturan lebih lanjut sekurang-kurangnya perlu ada Mou bersama supaya kita bekerja di atas dasar-dasar yang jelas,” kata dia.
Lanjut Uskup Dominikus, kami para Uskup juga tentu akan mempertimbangkan untuk bidang-bidang yang provan seperti itu kami harus mempersiapkan para imam terlebih supaya imamnya nanti tidak salah kaprah didalam melaksanakan tugas seperti ini.
Karena dia dengan latar belakang pelayanan iman sekarang ditransfer ke pelayanan yang lebih materil harus dipersiapkan secara labih baik.
“Kita mempersiapkan beberapa orang, tetapi kami sampai pada kesimpulan diperlukan suatu spesialisasi. Jadi kita tidak mengirim imam yang nanti sia bicara tentang segala sesuatu dijalan dimana-mana dan bicara disegala tempat tapi yang kita butuhkan adalah dia memiliki suatu spesialisasi di salah satu bidang dan bidang itulah yan menjadi bidang garapan kita untuk dimajukan,” ucap Uskup Atambua itu.