Halal Bihalal Momentum Saling Maaf Memaafkan
Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Kodim 1605/Belu menggelar acara Halal Bihalal Idul Fitri 1 Shawal 1440 H di lapangan Hitam Makodim Belu, Timor Barat wilayah perbatasan Indonesia dan Timor Leste.
Hadir dalam acara itu, Dandim 1605/Belu, Sekda Belu, Pimpinan Forkopimda Belu, Danyon RK 744/SYB, Perwira dan Anggota TNI-POLRI, Pengurus Persit dan ASN Kodim Belu, Pimpinan BUMN/BUMD, para tokoh agama, tokoh adat serta tamu undangan lainnya.
Kepada awak media Dandim 1605/Belu, Letkol Inf Ari Dwi Nugroho mengatakan bahwa, untuk acara Halal Bihalal yang dilaksanan hari ini untuk yang pertama adalah sebagai wujud untuk sarana saling maaf maafkan.
“Jadi Kodim ini bagian dari masyarakat Belu dan Malaka itu dalam kegiatan sehari-hari mungkin ada sesuatu yang kurang berkenan atau kurang pas kita saling memaafkan antara semua unsur yang ada di sini,” ujar dia.
Kemudian untuk yang kedua jelas Ari Nugroho, sebagai wujud toleransi yang ada di Belu aMalaka ini yang sudah bagus kita libatkan seluruh komponen atau agama yang ada di sini ada, Katolik, Protestan kemudian Hindu, itu kita masukkan dalam acara untuk Romo kemudian dari Pak Pendeta dari yang tertuanya agama Hindu, itu memberikan suatu himbauan.
Kemudian yang ketiga dalam pelaksanaan tugas PMI atau Kodim khususnya kita dapat melaksanakan kegiatan sehari-hari dengan baik. Kita sosialisasi dengan masyarakat, kita laksanakan kegiatan berupaya tetap ikhlas kemudian permasalahan-permasalahan yang ada di wilayah kita koordinasikan dengan baik.
Kemudian lanjut Ari Nugroho untuk situasi wilayah yang ada sekarang ini sejak sebelum Pemilu pelaksanaan Pemilu pasca Pemilu, kemudian sekarang dalam rangka menunggu putusan MK proses sidang.
“Diharapkan tetap aman, santai seperti yang sering di disampaikan oleh Pak Kapolres himbauan kita tetap saling menjaga ketertiban dan keamanan wilayah yang ada,” kata dia.
Ditambahkan, untuk koordinasi selama saya melaksanakan tugas di sini ini sudah bagus, jadi sudah saling terbuka untuk melaksanakan koordinasi saling mau menerima saran masukan sehingga kondisi yang ada kondusif.
“Kalau mungkin yang masih belum ada kedepan kita perbaiki, karena wilayah perbatasan ini tidak mungkin cuma TNI-Polri yang bekerja sendiri semuanya harus saling keterkaitan,” pinta Ari Nugroho.
Sementara terkait toleransi umat beragama, dari umat agama Islam Hindu juga saling mendukung. Kemudian kemarin pada saat bulan puasa itu juga terjalin dengan bagus, saling menghargai juga pada saat salat Ied itu, untuk kegiatan pengamanan juga ada dari pemuda gereja.
Dia berpesan, agar hubungan toleransi yang sudah bagus tetap dijaga dan ditingkatkan lagi untuk kedepannya karena mendekati bulan Agustus ini kita sebagai warga negara kita harus intropeksi.
“Apa yang sudah dapat kita lakukan untuk mengisi kemerdekaan karena sudah 74 tahun kan berarti 74 tahun itu sudah waktu yang cukup lama,” kata dia.
“Tapi kalau kita tidak pernah mau intropeksi, kita akan begitu-begitu terus terutama yang mungkin untuk yang di Nusa Tenggara Timur agar semakin ke depan nanti kemajuannya sama dengan wilayah lain,” tambah Ari Nugroho.
Sementara itu lanjut dia, untuk pemuda-pemudanya juga mempunyai kesempatan yang sama dalam hal pembelaan pada negara contohnya menjadi anggota TNI atau Polri kesempatan yang sama.
“Sehingga marilah kita sama-sama membangun negara kita secara umumnya dan wilayah dalam masyarakat khususnya di Belu dan Malaka,” pungkas Ari Nugroho.