Kunjungan Wisata Emir Qatar Di Flores, Semakin Memperkokoh Pariwisata Tanpa Syarat
Laporan Alvaro Saputra Marthin
Maumere, NTTOnlinenow. com – Kunjungan wisata Emir Qatar Syaikh Tamim Bin Hamad Al-Thani dan Rombongannya, di Maumere, Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Jum’at (7/6/2019) siang, akan semakin memperkokoh posisi Pulau Flores sebagai destinasi pariwisata super prioritas yang terbuka.
Dan Pulau Flores sebagai Kawasan Strategis, bahkan Super Strategis Pariwisata, karena memiliki potensi dan pengaruh penting dalam aspek pertumbuhan ekonomi, sosial budaya, sumber daya alam, daya dukung lingkungan hidup dan pertahanan keamanan.
Demikian disampaikan, Petrus Selestinus, Pengamat Hukum dan Sosial Budaya di NTT, kepada NTTOnlinenow.com via WhatsApp-nya, Minggu (9/6/2019) siang.
Menurutnya, kunjungan ini juga sekaligus memperkuat alasan penolakan masyarakat NTT terhadap wacana program Wisata Halal dari Kementerian Pariwisata melalui Badan Otorita Pariwisata (BOP) Labuan Bajo Flores beberapa waktu lalu.
Sebelumnya, wacana tersebut sempat menuai pro dan kontra dimasyarakat luas. Wacana tersebut, hendak diterapkan di sejumlah kawasan wisata ternama di NTT, namun mendapat resistensi dari masyarakat NTT, karena dinilai bertentangan dengan konstitusi.
Kunjungan Emir Qatar bersama rombongannya ke Maumere dan sejumlah destinasi wisata unggulan lainnya di Flores dan Alor, diharapkan dapat mengakhiri polemik soal wacana perlu atau tidaknya Wisata Halal diterapkan disejumlah Kawasan Wisata di NTT, demikian Selestinus berharap.
Lebih lanjut, Ia menegaskan bahwa, wisatawan sekelas Emir Qatar saja tidak mempertanyakan, apakah Flores sebagai daerah wisata yang dipilihnya Halal atau tidak, termasuk antusiasme masyarakat lokal yang tidak mewajibkan atau tidak memberikan syarat apapun terhadap, Emir Qatar beserta rombongannya untuk diterima dan diberlakukan Hukum Adat Budaya Maumere atau tidak.
Dia, menilai, kedatangan Emir Qatar Syaikh Tamim Bin Hamad Al-Thani dan rombongan benar-benar murni berwisata dan sudah paham dengan hukum positif Negara Indonesia, sehingga Dia bersama rombongannya langsung menuju ke obyek wisata “Teluk Maumere” untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi atau untuk mempelajari dan menikmati keunikan daya tarik wisata, yaitu keindahan alam Taman Laut, Teluk Maumere sebagai tempat menyelam terpopuler dan beberapa tempat lain di NTT.
Emir Qatar dan Rombongannya sudah tahu bahwa sebagai wisatawan, mereka terikat kepada hukum Indonesia yang mewajibkan setiap Wisatawan menjaga dan menghormati norma agama, adat istiadat, budaya, dan nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat setempat.
Kunjungan Wisata Emir Qatar, harus menjadi pelajaran bagi semua pihak terutama Kementerian Pariwisata bahwa tidak semua destinasi wisata dengan status super prioritas dapat diterapkan program Wisata Halal.
Hukum positif kita khususnya UU Kepariwisataan dengan tegas menyatakan bawa “Kepariwisataan diselenggarakan dengan prinsip menjunjung tinggi norma agama dan nilai budaya sebagai pengejawantahan dari konsep hidup dalam kesimbangan hubungan antara manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa, hubungan antara manusia dan sesama manusia dan hubungan antara manusia dengan lingkungan, keberagaman budaya dan kearifan lokal”.
Sebagai Kepala Negara, Emir Qatar tentu sudah memiliki informasi lengkap tentang kondisi geografis, kultur masyarakat yang berbeda-beda, serta kemajemukannya walaupun mayoritas beragama Katolik, namun menjujung tinggi toleransi dan kemajemukan.
Selain itu, kunjungan Emir Qatar bersama rombongan tentu menjadi kehormatan tersendiri bagi warga Muslim Flores, karena bersamaan dengan perayaan Hari Raya Idul Fitri 1440 H.
Ini tentu menjadi bukti bahwa faktor budaya dan keindahan alam Pulau Flores, NTT yang menjadi tujuan utama kunjungan Emir Qatar, bukan persoalan ada atau tidaknya program Wisata Halal di Flores khususnya dan Indonesia pada umumnya, tutupnya.