Siapkan Promosi dan Investasi, Dubes RI Untuk Singapura Berkunjung ke Labuan Bajo

Bagikan Artikel ini

Laporan Jean Alfredo Neno
Kupang, NTTOnlienow.com – Dubes RI untuk Singapura, Ngurah Swajaya melakukan kunjungan ke Kabupaten Manggarai Barat untuk mempersiapkan misi bisnis bagi pengusaha asal Singapura dalam rangka pengembangan potensi pariwisata dan investasi Labuan Bajo dan Komodo, pada Sabtu (13/10/2018).

Humas Bank Indonesia (BI) Perwakilan NTT, Andrey Asa sampaikan ini kepada wartawan, Minggu (14/10/2018).

Menurutnya, kunjungan tersebut sebagai tindak lanjut Leaders’ Retreat antara Presiden RI, Joko Widodo, dan Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, di Nusa Dua, Bali, 11 Oktober 2018.

Dubes Ngurah Swajaya telah bertemu jajaran Pemda Kabupaten Manggarai Barat, Kementerian Pariwisata dan pemangku kepentingan terkait, termasuk Perwakilan Bank Indonesia di Provinsi NTT, Kapolres Manggarai Barat, pejabat Bank BUMN, serta perwakilan pelaku usaha di Labuan Bajo.

“Dalam kunjungan tersebut, Dubes Ngurah Swajaya yang mengikutsertakan 2 perwakilan pengusana dari Singapura, telah melihat secara langsung potensi wisata dan investasi, serta berkunjung ke Pulau Padar, Pulau Komodo dan Pink Beach,” katanya.

Dalam kunjungan ke Pulau Padar dan Komodo, Dubes Ngurah Swajaya juga menemui banyak wisatawan asal Singapura.

Dubes Ngurah Swajaya mengatakan, sebagai salah satu dari “10 New Bali” yang dicanangkan Presiden RI saat Leaders’ Retreat di Singapura, September 2017, KBRI Singapura telah mendorong kunjungan wisata dan investasi ke 3 lokasi, yakni Toba, Belitung dan Labuan Bajo.

“Salah satu investasi yang akan didorong adalah pengembangan bandara sehingga memungkinkan konektivitas internasional secara langsung ke Labuan Bajo,” katanya.

Asisten Deputi Kementerian Pariwisata, Hengki Manurung mengatakan, sebagai lokasi yang memiliki keunikan daya tarik wisata, Labuan Bajo dan Komodo mulai diminati wisata. Khusus dari Singapura yang bukan hanya warga negara Singapura, tetapi mencakup warga asing yang bermukim di Singapura, termasuk turis asing yang berkunjung dalam kerangka “twinning destinations”, termasuk wisata kapal pesiar.

“Sebagai tujuan yang populer, Labuan Bajo pada tahun 2017 mencatat sekitar 130.000 orang, sedangkan daya dukung hotel dan homestay hanya memiliki 1.250 kamar,” katanya.

Sebagai catatan, untuk 6 bulan pertama 2018, investasi Singapura tercatat sebesar USD 210.000 sektor perhotelan dan restoran, dari tidak ada sama sekali tahun 2017. Beberapa operator hotel internasional terkemuka juga merencanakan investasi ke Labuan Bajo.

Total nilai realisasi investasi Singapura selama 6 bulan pertama meningkat 38% dari periode yang sama 2017, atau mencapai USD 5,04 miliar atau lebih dari Rp70 Triliun. Nilai ini menempatkan Singapura sebagai investor terbesar ke Indonesia selama 5 tahun terakhir.

Di sektor pariwisata, jumlah wisatawan asal Singapura ke Indonesia mencapai 929.106 orang, atau naik 9.6% dibanding periode yang sama tahun 2017. Melalui program “twining destination” dan wisata kapal pesiar, diharapkan Labuan Bajo menarik lebih banyak wisatawan asing dan investasi di sektor pariwisata ke Labuan Bajo.