Bintang Timur Atambua Juara Danone Nations Cup 2018 Regioan NTT

Bagikan Artikel ini

Laporan Frans Watu
Kupang, NTTOnlinenow.com. Berkat kemampuan lobi Ketua Sport Intelegence PSSI Fary Djemi Francis, NTT dapat melaksanakan roda kompetisi Donone Nations Cup (DNC) 2018 di wilayah NTT. Selama ini NTT selalu kandas di Bali, karena bergabung di rayon Bali. Dengan infrastruktur sepakbola seadanya, seorang Fary yang juga mantan penjaga gawang Bank Suma dapat menyakinkan pihak Danone hingga terlaksananya final DNC di Kota Kupang.

Dilaga final yang berlangsung di lapangan Polda NTT, SSB Bintang Timur Atambua berhadapan dengan tim B MU Alor. Laskar Perbatasan, julukan SSB Bintang Timur menang adu pinalti, setelah bermain imbang 1-1 hingga perpanjangan waktu.

Kedua tim bermain dengan determinasi yang tinggi dan saling serang. Laskar Perbatasan julukan Bintang Timur yang diasuh Coach Ovik unggul lebih dahulu dan disamakan Pasukan Teluk Ombay B MU Alor, skor 1-1 di babak pertama. Babak kedua hingga perpanjangan waktu skor tidak berubah 1-1. Pertandingan dilanjutkan dengan tendangan pinalti. Masing-masing tim menunjuk 3 orang algojo, namun hanya 1 penendang dari Bintang Timur yang berhasil, sehingga skor akhir 2-1 untuk Bintang Timur.

Prestasi yang membanggakan bagi keluarga besar SSB Bintang Timur, tidak sia-sia bisa menjuarai turnamen yang pertama kali diselenggarakan di NTT. Selanjutnya kami harus bersiap diri mewakili NTT dilaga nasional, papar Joao Fransisco Leki, Direktur SSB Bintang Timur.

Kemenangan ini menjadi indah dengan kehadiran sang pendiri Sekolah Sepak Bola (SSB) Bintang Timur Fary Djemi Francis dan sejumlah supporter yang datang langsung dari Atambua. “Anak-anak sudah bertekad untuk merebut juara”, papar Coach Ovik.
NTT dikenal sebagai salah satu lumbung pemain sepakbola. Minimnya pertandingan dan dukungan pemerintah daerah merupakan persoalan kalsik yang segera dicarikan jalan keluar oleh Asprov NTT.

Hadirnya SSB dan Academy Sepakbola Bintang Timur di perbatasan Timor Leste, menjadi trigger bagi pembinaan sepakbola usia dini. Peran Ketua Komisi V DPR RI Fary Djemi Francis sangat besar dalam pengembangan pemain usia dini. Berkat lobinya, NTT bisa menyelenggarakan Danone Cup di Regional NTT tanpa harus berjuang di Bali yang selama ini menjadi penghalang bagi tim NTT sebelum berlaga di fase nasional.

Dwi Pranayudha mantan penjaga gawang Bank Suma, mengakui banyak mutiara sepakbola di NTT. Dengan keterbatasan sarana saja mereka bisa bermain bagus, apalagi ditunjang dengan fasilitas yang memadai. Setelah era keemesan generasi Mathias Bisinglasi, Anton Kia, Edu Mangilomi, Poulce Kia, Lorens Fernadez, Very Billy,Yopi Riwu, Daniel Boro, Adnan Mahing, Dion Fernadez, tidak banyak pemain NTT yang menonjol, baru belakangan muncul generasi emas Yabes Roni dkk.

“Jangan kaget melihat perkembangan sepakbola usia dini di NTT, walaupun minim pembinaan dan kompetisi, banyak tim papan atas dan pencari bakat melirik pemain muda dari bumi flobamora”, papar Dwi yang menyaksikan laga final di lapangan Mapolda NTT.