Peredaran Uang di NTT Tahun 2017 Capai Rp2,13 Triliun
Laporan Jean Alfredo Neno
Kupang, NTTOnlinenow.com- Secara tahunan, aktivitas sistem pembayaran tunai di Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami peningkatan. Jumlah uang yang beredar di masyarakat atau net outflow pada tahun 2017 mencapai Rp 2,13 triliun atau meningkat 51,54% (yoy) dibandingkan tahunan 2016 yang sebesar Rp 1,41 triliun.
“Kondisi tersebut menunjukkan aktivitas ekonomi yang meningkat dibandingkan tahun sebelumnya,” kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia NTT, Tigor Naek Sinaga kepada wartawan di Kupang, Rabu (14/3/2018).
Di sisi lain, kata Sinaga, transaksi Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) pada tahun 2017 mengalami penurunan secara nominal sebesar 12,41% (yoy) menjadi Rp 11,09 triliun. Kondisi tersebut sejalan dengan penurunan nominal kliring nasional yang mencapai 23,22% (yoy).
“Namun, dari sisi volume, jumlah warkat kliring pada tahun 2017 justru mengalami kenaikan 1,53% (yoy) dibandingkan tahun 2016, menunjukkan bahwa rata rata transfer dana per warkat mengalami penurunan,” katanya.
Terkait perkembangan ketenagakerjaan dan kesejahteraan, Sinaga menyatakan, indikator ketenagakerjaan dan kesejahteraan pada triwulan IV 2017 juga mengalami peningkatan, tercermin dari adanya penurunan persentase penduduk miskin, kenaikan Nilai Tukar Petani (NTP), serta penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT).
Namun demikian, dengan posisi kemiskinan dan kebahagiaan yang masih pada peringkat 3 terendah secara nasional, langkah struktural dalam mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kebahagiaan masyarakat perlu lebih digalakkan lagi.
Dia menyebut persentase penduduk miskin NTT pada bulan September 2017 sebesar 21,38 % atau di atas nasional yang sebesar 10,12%. NTP pada triwulan laporan sebesar meningkat 1,7% dari triwulan sebelumnya menjadi 104,8, yang menunjukkan peningkatan daya beli dan daya tukar (term of trade) petani di pedesaan. Jumlah pengangguran per bulan Agustus 2017 sebesar 3,27% dari total angkatan kerja.
“Di samping itu, Indeks Kebahagiaan Provinsi NTT tahun 2017 menunjukkan peningkatan, dari tahun 2014 sebesar 66.22 menjadi 68,98, terutama disebabkan tingginya nilai indeks makna hidup terutama terkait dalam membangun hubungan positif dengan orang lain,” ujarnya.