Konsultan Perencana Enggan Berkomentar Terkait Puskesmas Nualaian

Bagikan Artikel ini

Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Konsultan perencana Jhoni Oematan enggan berkomentar terkait kondisi bangunan bagian kiri gedung pelayanan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Nualain yang nyaris rubuh.

“Saya sendiri belum tau arahnya kemana?, Saya no coment dulu, kasitahu teman-teman. Minta maaf saya belum bisa coment,” ujar Oematan yang dikonfirmasi media via telepon selulernya, Jumat (09/03/2018).

Alasan Oematan belum bisa berkomentar terkait bangunan gedung Puskesmas Nualaian bagian kiri yang nyaris rubuh lantaran kemarin dirinya sudah dimintai keterangan pihak Kepolisian.

Ketika ditanyai soal dari awal perencanaan penempatan lahan seperti apa, jelas Oematan pertimbangannya pihaknya hanya menungu lahan dan waktu perencanaan mepet sekali.

“Makanya saya tidak berani komen lebih jauh, karena itu bukan kapasitas saya taoi langsung ke Dinas Kesehatan saja yang punya paket, mungkin PPKnya terkait dengan itu,” kata dia.

Lanjut dia, terkait kasus Puskemas Nualain dirinya sudah diperiksa Tipikor Polres Belu kemarin. Akui dia saat diperiksa dimintai keterangan terkait gambar/bestek dan nilai kontrak pembangunan tersebut.

“Di Tipikor minta data gambar dan nilai kontrak,” terang Oematan.

Seperti diberitakan sebelumnya, bangunan gedung Puskesmas Nualain di Kecamatan Lamaknen Selatan, Kabupaten Belu, Timor Barat wilayah perbatasan Indonesia-Timor Leste yang baeu selesai dikerjakan nyaris rubuh usai PHO.

Pembangunan gedung pelayanan kesehatan tersebut menggunakan anggaran Rp3,6 M yang bersumber dari APBN tahun anggaran 2017. Pengerjaan gedung tersebut dikerjakan kontraktor pelaksanan Fabianus S. Lay, PT Putra Cahaya Murni (PCM).