Hendak ke Kalimantan, 29 Warga Belu Diamankan di Hotel Flamboyan Kupang

Bagikan Artikel ini

Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Sebanyak 29 warga asal Kabupaten Belu, Timor Barat wilayah perbatasan Indonesia dan Timor Leste ditangkap di hotel Flamboyan Kupang, Kamis (1/3/2018) pagi.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, kedua puluh sembilan warga asal Belu diamankan oleh aparat keamanan intel Kodim Kupang lantaran tidak memiliki dokumen legal atau mengantongi surat resmi.

Warga yang terdiri dari laki-laki dan perempuan serta empat anak dibawah umur dari Desa Dirun, Kecamatan Lamaknen, Desa Manleten, Dafala Kecamatan Tasifeto Timur itu
diketahui hendak berangkat sebagai tenaga kerja Antar Kabupaten Antar Daerah (AKAD) di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Pantauan media, Kamis malam sekitar pukul 21.15 Wita para calon tenaga kerja menggunakan kendaraan Bus Paris Indah nopol DH 7218 EB didampingi petugas dari Dinas Nakertrans Propinsi tiba di Kantor Nakertrans Belu.

Salah seorang warga, Theodora Sose warga asal dusun Berloo mengatakan, mereka direkrut oleh Saferius Satu dari salah satu perusahaan untuk bekerja di Kota Banjarmasin.

Dijelaskan, mereka berangkat dari Atambua gunakan Bus malam tiba Rabu dini hari di Kupang dan bermalam di hotel Flamboyan. Namun Kamis pagi tadi diamankan petugas keamanan karena tidak ada dokumen lengkap.

“Kami dijanji kerja bagus, kerja bukan lahan baru borong perhari. Kami berangkat semua biaya gratis sampai tempat tujuan. Tadi pagi kami diamankan, tapi perekrut melarikan diri,” terang dia.

Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Belu, Laurentius Kiik Nahak mengimbau kepada dua para calon tenaga kerja illegal untuk tidak mengulangi lagi. Kalau mau berangkat kerja harus sesuai prosedur biar saat berangkat aman.

Dihimbaukan, agar kedepan jangan mudah percaya dengan perekrut yang bicara manis, janji kerja bagus tapi tidak mau mengurus dokumen secara resmi. Selain iti perusahaannya harus jelas atau resmi.

“Yang pasti kita pembinaan agar mau berangkat ikut prosedur yang berlaku. Kami Dinas siap bantu urus berkas warga yang mau berangkat. Besok pagi kita serahkan ke masing-masing Kepala Desa untuk dipulangkan,” kata Kiik.