PDIP Komitmen Dorong Kader Maju Pilgub NTT 2018
Laporan Jean Alfredo Neno
Kupang, NTTOnlinenow.com – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tetap berkomitmen mendorong kadernya untuk maju dalam pilgub 2018, baik sebagai calon gubernur maupun wakil gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP, Andreas Hugo Parera sampaikan ini kepada wartawan di Kupang, Selasa (17/10/2017). Penegasan ini menepis sinyalemen yang berkembang bahwa partai lambang banteng mulut putih ini bakal mengusung non kader dalam pilgub 2018.
Andre mengatakan, walau mengusung kader, tapi tetap mengikuti semua tahapan yang berlaku. Dewan Pimpinan Daerah (DPD) telah melakukan penjaringan dan telah menyerahkan ke DPP beserta catatan dan evaluasi. Berkas bakal calon gubernur dan wakil gubernur yang diserahkan ke DPP sebanyak 15 orang.
“Kita telah undang semua bakal calon yang mendaftar untuk mengikuti proses penyaringan dalam kegiatan fit and proper test di DPP PDIP. Dalam kegiatan ini, kita ingin mengetahui latar belakang pengetahuan dan komitmen untuk membangun daerah ini,” kata Andre.
Dia menjelaskan, setelah tahap penyaringan, partai akan melakukan survei dan melakukan pemetaan politik terhadap semua bakal calon yang telah melamar. Proses ini akan dilaksanakan secepatnya, sehingga dalam waktu dekat sudah ada keputusan soal bakal calon yang akan diusung PDIP. Karena sejumlah daerah lain, PDIP sudah mengeluarkan keputusan untuk bakal calon yang diusung.
“Untuk memenuhi syarat pengusungan pasangan calon, kita juga sudah membangun komunikasi dengan sejumlah partai politik yang memiliki garis perjuangan yang sama dengan PDIP,” ujar Andre.
Baca juga : Kader PDIP Harus Paham Ideologi Partai
Menjawab pertanyaan apakah ada nama lain yang juga diundang untuk mengikuti fit and proper test, Andre secara singkat menepisnya. Namun ia memberi isyarat ada peluang bagi nama lain yang tidak mendaftar untuk diakomodasi setelah partai melakukan kajian. Tapi pada prinsipnya, kader partai tetap diprioritaskan, entah sebagai orang nomor satu atau nomor dua.
Bakal Calon Gubernur yang juga Wakil Ketua DPD PDIP NTT, Kristo Blasin menyampaikan, sebanyak 15 orang yang diundang untuk mengikuti fit and proper test di DPP PDIP di Jakarta, yakni 12 orang bakal calon gubernur dan tiga orang bakal calon wakil gubernur. Aspek penting yang dinilai yakni komitmen ideologis dan menguji ketangguhan psikologis para bakal calon. Yang tidak hadir dalam kegiatan ini, berarti dinyatakan telah angkat tangan atau tidak diakomodasi lagi dalam proses selanjutnya.
“Aspek terpenting dari fit and proper test adalah kedalaman para bakal calon memahami ideologi PDIP sebagai penjaga dan pengawal empat pilar bangsa, yakni Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI,” kata Kristo.
Tahap selanjutnya, ungkap mantan Wakil Ketua DPRD NTT ini, yakni survei dan sekolah partai. Survei penting dilakukan agar DPP punya pemahaman dan pengetahuan dalam mengambil keputusan, walaupun survei bukan satu- satunya variabel utama.
Tentang partai koalisi untuk memenuhi syarat pengusungan pasangan calon, Kristo tegaskan tentunya seirama dengan koalisi partai politik di tingkat nasional. Soliditas yang telah dibangun di tingkat pusat hendaknya diikuti untuk mengawal empat pilar bangsa.
“Dari tiga nama yang mendaftar sebagai bakal calon wakil gubernur, satunya merupakan kader PKB yang memiliki lima kursi di DPRD NTT,” papar Kristo.
Bakal calon wakil gubernur yang juga Wakil Ketua DPW PKB NTT, Noviyanto Umbu Patti Lende menegaskan, dirinya sangat suka dan tertarik dengan figur Kristo Blasin. Sebagai generasi muda, pihaknya memiliki komitmen kuat untuk membangun daerah ini. Diharapkan, PDIP dan PKB bisa berkoalisi dan mengusung dirinya bersama Kristo Blasin dalam pilgub 2018.