FNS Jerman Kerja Sama dengan PDIP Gelar Pelatihan Sosial Media di Kupang

Bagikan Artikel ini

Laporan Jean Alfredo Neno
Kupang, NTTOnlinenow.com – Yayasan Friedrich Nauman Stiftung (FNS) Jerman bekerja sama dengan DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengembangkan literasi media dengan menggelar Pelatihan Sosial Media di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kegiatan Pelatihan Sosial Media yang digelar selama dua hari sejak 23 – 24 September 2017 tersebut dibuka oleh Ketua DPP PDI Perjuangan, Andreas Hugo Pareira dan diikuti oleh 25 peserta dengan usia maksimal 35 tahun.

Andre Pareira mengatakan, pengembangan literasi media perlu dilaksanan sehingga tercipta masyarakat pengguna media yang cerdas dan bertanggung jawab, termasuk dalam mengembangkan kampanye politik melalui media sosial secara demokratis dan bertanggung jawab.

“Saat ini dunia telah mengalami revolusi media dan mengharuskan setiap warga bangsa dapat melek media,” ungkapnya.

Andre Pareira yang juga Anggota Komisi I DPR RI menyatakan, sebagai partai politik, PDI Perjuaangan harus siap dan mampu memgembangkan demokrasi secara baik, komunikasi politik yang elegan dan isu- isu kampanye yang mencerdaskan.

Baca juga : Terkait Mobil Dinas DPRD, Pihak Sekwan Surati BPKAD

“Kita hidup di dua dunia, dunia nyata dan dunia maya, kita harus mampu beradaptasi dan menjadi pengguna media yang cerdas dan bermartabat,” tandas wakil rakyat dari Dapil Flores, Adonara, Lembata dan Alor ini.

Sementara Koodinator Kegiatan, Eman Kolfidus melaporkan bahwa peserta telah siap mengikuti kegiatan dan akan menjadi bagian dari kekuatan PDI Perjuangan sekaligus kekuatan masyarakat pengguna media sosial secara bertanggung jawab.

DPD PDI Perjuangan NTT berterima kasih kepada FNS dan DPP PDI Perjuangan yang telah mempercayakan DPD PDI Perjuangan NTT untuk menjadi tuan rumah pelatihan. Kegiatan akan berlangsung dari tanggal 23 – 24 September 2017.

Perwakilan NFS, Inggo mengatakan, Yayasan FNS sudah lama bekerja di Indonesia sejak tahun 1969, yang bekerja sama dengan sejumlah parpol, LSM dan juga telah melakukan MoU dengan Kemenkumhan untuk isu demokrasi dan ingin mengembangkan tatanan demokrasi yang bermartabat, serta kebebasan yang bertanggung jawab.

“Pelatihan sosial media hari ini menjadi penting dan tidak bisa dipandang sebelah mata, karena pada dasarnya cara pandang dan budaya berpolitik itu sangat evolutif dan menyesuaikan seiring perkembangan zaman,” katanya.