Pembukaan Copa NTT di Gor Ciracas Jakarta Timur

Bagikan Artikel ini

Laporan Frans Watu
Jakarta, NTTOnlinenow.com – Hiruk pikuk El Tari Memorial Cup, kompetisi divisi 3 PSSI di stadion Marilonga Ende dapat menjadi vitamin bagi Panitia Penyelenggara Sepak Bola Diaspora NTT di Jakarta. Turnamen yang bertajuk Copa NTT ini akan diikuti 18 Tim yang mewakili Kabupaten di NTT. Turnamen akan dibuka pada tanggal 6 Agustus di Stadion Ciracas, Jakarta Timur.

Pembukaan diagendakan akan dilakukan oleh Komjen Pol (pur) Gories Mere beserta beberapa Bupati dari NTT yang sudah menyatakan kehadirannya. Sebelum upacara pembukaan akan diawali pertandingan di Grup A antara Persimaja Malaka vs PS. Ikalsabda Sumba Barat Daya, setelah pertandingan pertama dilakukan upacara pembukaan diawali dengan parade budaya dari masing-masing keseblasan.

Usai upacara pembukaan dilanjutkan dengan pertandingan eksebisi antara NTT All Stars yang diperkuat mantan-mantan pemain NTT yang bermain di Galatama dan Liga Indonesia melawan PS AURI yang dimotori putera NTT Kolonel Adm AURI Nelson Noach. Partai kedua setelah partai eksebisi masih di Grup A pertemuan dua keseblasan dari daratan Flores antara Persibata Lembata vs Persim Manggarai.

Bertempat di kantor Penghubung Propinsi NTT Tebet, tanggal 16 Juli 2017 dilakukan undian pembagian grup yang dahadiri Kepala Kantor Penghubung NTT di Jakarta Bertho Lalo dan masing-masing Pelatih dan Official dari peserta turnamen. Panitia menempatkan 5 tim unggulan antara lain Persemaja Malaka, PSN Ngada A, Persab Belu, PSK Kupang, Persena Nagekeo.

“Hari ini hanya dilakukan pembagian grup dan pada tanggal 30 Juli panitia baru akan memberikan jadwal lengkap dan peraturan pertandingan” demikian disampaikan Ketua Panitia Penyelenggara Hubert Manek. Lebih lanjut dikatakan Hubert, pertandingan ini akan dipimpin oleh wasit dari PSSI dan penyelenggaraan pertandingan akan di kendalikan oleh tim yang sudah sering melaksanakan turnament di lingkungan PSSI. Pertandingan ini akan memperebutkan total hadiah sebesar 125 juta, juara pertama akan mendapatkan uang pembinaan sebesar 50 juta, juara dua 35 juta, juara tiga 25 juta dan juara empat 15 juta.

Hubert Manek Ketua Panitia yang merupakan penggiat sepak bola kelahiran Belu-NTT menjelaskan, pemain yang mengikuti Turnamen ini maksimal berusia 30 tahun dan setiap tim boleh menggunakan 2 pemain senior dan 3 pemain dari luar NTT. Target kami setelah Turnamen ini akan terjaring pemain-pemain muda yang akan kita bina dalam Akademi Sepak Bola Flobamora yang akan dilatih oleh mantan-mantan pemain NTT yang terlibat di level nasional selama ini.

Dari nama-nama pelatih yang terlibat kami melihat ada nama-nama seperti Simson Rumapasal mantan pemain PSSI melatih PSK Kabupaten Kupang, Hubert Manek mantan Pemain Persija Selatan (Persab-Belu), Roy Gasperz mantan Pemain Persijatim (PS Sabua Raijua), Frans Watu mantan pemain Galatama (Persibata Lembata). “Ada sekitar 10 pemain potensial yang beramain di Copa NTT, seperti Piter dan Dion Diaz bahkan pemain seperti Billy Keraf yang kini bermain di Persib Bandung matang dari turnamen diaspora seperti ini”, lanjut Hubert Manek Pelatih yang telah mengantongi Lisince B dari PSSI, pemilik SSB Putra Patriot dan Klub Sembilan September yang bermain di Liga Nusantara.

Marselinus Ado Wawo penggagas Turnament Copa Florete ajang sepak bola antar Kabupaten sedaratan Flores, ketika diminta pendapatnya tentang Copa NTT mengatakan, Turnament diaspora ini bagus dilakukan sebagai media untuk kumpul masyarakat diaspora di Jakarta, panitia harus tegas karena kita tahu mental orang kita yang kadang terlalu fanatik mendukung tim kesayangannya.

Dari sisi aturan pertandingan cukup bagus hanya MAW begitu tokoh Nagekeo ini biasa disapa menyoroti pada sisi usia pemain, kedepan harus lebih fokus pada usia 18 – 22 tahun sehingga kita dapat melahirkan pemain-pemain muda yang dapat kita sumbangkan untuk Pengda PSSI NTT maupun Timnas U 16 dan U 23.

MAW berharap agar pemain dari luar diaspora harus yang bermutu sehingga dapat menularkan ilmunya kepada pemain kita, sebelum mengakhiri pesannya MAW berharap agar turnamen ini melibatkan pelatih yang berkualitas, minimal mantan pemain yang pernah berkecimpung di Galatama atau Liga Indonesia sehingga turnamen ini punya kelas tontonan yang tidak kalah dengan El Tari Memorial Cup di Ende.

Daniel Tagu Dedo tokoh diaspora NTT asal Sumba, menyampaikan apresiasi kepada panitia karena dengan segala keterbatsannya dapat menyelenggarakan even sangat luar biasa ini. Even ini sebagai upaya memotivasi masyarakat diaspora untuk memberikan dukungan dan kontribusi bagi persepakbolaan NTT. Daniel berharap seluruh stack holder NTT dapat bahu membahu mensukseskan kegiatan ini dan ajang ini dapat dijadikan media untuk menunjukkan budaya dan kualitas manusia NTT.

Pertandingan Copa NTT akan berlangsung di lapangan MAWING PASKHAS Halim Perdana Kusumah. Komandan Wing 1 Paskhas Kol.Pas Roy R.F.M. Bait turut serta memberikan dukungan kepada panitia sehingga semua pertandingan dapat dilaksanakan di dalam kompleks Mawing Paskhas Halim Perdana Kusumah. Selama turnamen berlangsung, panitia akan menurunkan tim telent scouting yang terdiri dari mantan pemain PSSI seperti Mundari Karya, Maman Suryaman, Riki Yacobi, Tias Tono Taufik (pelatih PSSI U 14) dan Yopi Riwu (asisten pelatih Persija).

Pembagian Grup :
Grup A : Grup B:
1. Persemaja Malaka 1. PSN Ngada A
2. Persada Sumba Barat Daya 2. Persami Maumere
3. Persebata Lembata 3. Persamba Manggarai Barat
4. Persim Manggarai

Grup C : Grup D : Grup E :
1. Persab Belu 1. PSK Kupang 1. Persena Nagekeo
2. Perse Ende 2. PS Sabu Raijua 2. IKBS Sumba
3. Sikka FC 3. PSKK Kota Kupang 3. PSN Ngada B
4. Amarasi FC/TTS 4. Perseftim