Polres Belu Gelar Pasukan Operasi Simpatik Turangga 2017
Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Kepolisian Resort (Polres) Belu menggelar apel pasukan operasi terpusat simpatik turangga 2017 yang bertempat di Mako Polres Belu, Rabu (1/3/2017).
Apel operasi simpatik melibatkan 340 personel gabungan dari beberapa instansi di antaranya Polri, TNI, Dinas Perhubungan, Jasa Raharja, Dinas Kesehatan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Belu, Timor Barat wilayah perbatasan RI-Timor Leste.
Waka Polres Belu, Kompol Okto Wadu Edu selaku inspektur upacara dalam sambutan menyampaikan, apel gelar pasukan dilaksanakan untuk mengetahui kesiapan personel maupun sarana pendukung lainnya. Sehingga kegiatan operasi dapat berjalan dengan optimal dan berhasil sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
Jelas Okto, berdasarkan data jumlah kasus pelanggaran lalulintas di wilayah Belu dan Malaka berupa tilang tunggal tahun 2015 sebanyak 5.439.052 kasus dan pada tahun 2016 sebanyak 6.272.375 kasus atau mengalami kenaikan 15 persen. Teguran tahun 2015 sebanyak 2.526.162 pelanggaran dan tahun 2016 sebanyak 2.225.404 pelanggaran atau mengalami penurunan trend -11 persen.
Jumlah lakalantas tahun tahun 2015 sebanyak 98.970 kejadian dan di tahun 2016 sebanyak 105.374 kejadian atau mengalami kenaikan 6.404 atau 6 persen. Akibatnya, terjadi korban meninggal dunia sebanyak 26. 495 orang pada 2015 dan 25.859 korban. Korban meninggal dunia menurun menjadi 636 orang atau 2 persen.
Sementara itu korban yang mengalami luka berat sebanyak 26.840 orang pada 2015 dan 22.939 orang pada 2016. Angka korban luka berat menurun menjadi 3.901 orang atau 14 persen.
Baca : Konflik Pertanahan Masih Tinggi Di NTT
“Sedangkan, korban luka ringan berjumlah berjumlah 110.714 orang pada 2015 dan 129.913 orang pada 2016. Angka korban luka ringan bertambah menjadi 19.199 orang atau 17 persen. Selain itu terdapat korban material yang menurun sebesar Rp 49.897.600.103 dari korban material lakalantas pada 2015 sebesar Rp 272.314.014.600 dan pada 2016 sebesar Rp 226.416. 414.497,” ujar dia.
Dikatakan, Polisi harus profesional, meningkatkan SDM Polri yang semakin berkualitas melalui peningkatan kapasitas pendidikan dan pelatihan serta melakukan pola-pola kepolisian berdasarkan prosedur baku yang sudah dipahami, dilaksanakan dan dapat diukur keberhasilannya.
Modern melakukan modernisasi dalam layanan publik yang didukung teknologi sehingga semakin mudah dan cepat diakses oleh masyarakat termasuk pemenuhan kebutuhan almatsus dan alpakam yang makin modern. Terpercaya melakukan reformasi internal menuju polri bersih dan bebas dari KKN, guna terwujudnya penegakan hukum yang obyektif, transparan, akuntabel dan berkeadilan.
Jelas Okto, operasi simpatik turangga akan berlangsung selama 21 hari hingga 21 April mendatang untuk menciptakan kondisi ketertiban berlalulintas dalam rangka keamanan dan ketertiban menjelang peringatan hari raya Paskah bagi umat Nasrani di wilayah Belu dan Malaka.
Adapun sasaran operasi, pengenderaan kenderaan bermotor memperhatikan kelengkapan kenderaan bermotor seperti rem, spion, lampu sein, dan kelengkapan surat-surat di antaranya surat izin mengemudi (SIM).
Meski suasana lalulintas di wilayah Belu dan Malaka cukup kondusif, namun tetap diantisipasi kondisi berlalulintas karena angka lakalantas cenderung meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah kenderaan akibatnya korban lakalantas lebih didominasi anak usia sekolah, sehingga telah dilaksanakan program polisi masuk kampus atau sekolah untuk dilakukannya sosialisasi tertib berlalulintas.
“Para pengendera kendaraan sepeda motor wajib mematuhi tata tertib lalulintas. Pengendera harus ciptakan suasana dan kondisi yang kondusif aman, tertib dan lancar,” himbau Okto usai apel gelar pasukan.