Tiga Kawasan Industri Strategis di NTT Perlu Dikembangkan

Bagikan Artikel ini

Laporan Jean Alfredo Neno
Kupang, NTTOnlinenow.com – Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki tiga kawasan industri strategis yang perlu dikembangkan yakni Kawasan Industri Bolok di Kabupaten Kupang, Industri Maurole di Kabupaten Ende, dan Kawasan Industri Kanatang di Sumba Timur.

Gubernur NTT, Frans Lebu Raya menyampaikan ini dalam pertemuan dengan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Republik Indonesia (DPR RI) di Kupang, Senin (27/2/2017).

Lebu Raya menyampaikan, upaya pemerintah daerah untuk mengembangkan produk-produk industri adalah penetapan sasaran dan program pengembangan industri unggulan provinsi, pengembangan perwilayahan industri, pembangunan sarana dan prasarana industri, pembangunan sumber daya industri, dan pemberdayaan industri kecil dan menengah.

“Pengembangan perwilayahan industri meliputi program-program yang terkait dengan pengembangan wilayah pusat industri, Kawasan Peruntukan Industri, kawasan industri dan sentra industri kecil dan industri menengah,” katanya.

Frans menjelaskan, pengembangan sarana dan prasarana industri meliputi program-program yang terkait pengembangan pengelolaan lingkungan, lahan industri berupa kawasan industri dan kawasan peruntukan industri, fasiliitas jaringan energi dan kelistrikan, fasilitas jaringan telekomunikasii, fasilitas jaringan sumber daya air, fasilitas sanitasi, fasilitas jaringan transportasi, sistem informasi industri, serta infrastruktur penunjang standarisasi industri.

Baca : Distribusi Air BLUD SPAM Buruk, Banyak Dikeluhkan Pelanggan PDAM Kota

Selain itu, pemberdayaan industri kecil dan menengah meliputi program-program yang terkait dengan pengembangan IKM mencakup perumusan kebijakan dan pengembangan kelembagaan, penumbuhan wirausaha baru dan pemberian fasilitas bagi IKM.

Dia mengemukakan, pola pembinaan dan promosi yang telah dilakukan pemerintah Provinsi NTT untuk meningkatkan kinerja sektor perindustrian yakni perluasan kawasan industri, pelatihan pengembangan SDM, koordinasi lintas sektor, dan pelaksanaan pameran-pameran.

Untuk sektor perdagangan, pemerintah daerah melakukan pola pembinaan dan promosi untuk meningkatkan kinerja yakni pameran dagang untuk promosi produk daerah. Selain itu, dilakukan pelatihan dan bimbingan teknis (Bimtek) bagi pelaku usaha daerah untuk peningkatan kualitas dan keberagaman produk usaha.

“Ada juga pola pembinaan dan promosi yang dilakukan adalah memberikan informasi mengenai profil pelaku usaha, kolaborasi dan koordinasi pemberdayaan dan pembinaan pelaku usaha pusat dan daerah serta pelaksanaan kegiatan pasar murah bersubsidi yang menjual kebutuhan pokok masyarakat,” katanya.