Polres Belu dan BNK Belu Amankan Enam Oknum Yang ‘Ngaku’ Staf BNN

Bagikan Artikel ini

Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Tim Satuan Intelkam Polres Belu didukung KSPKT bersama Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Belu berhasil mengamankan enam warga yang mengaku staf Badan Narkotika Nasional (BNN) di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Belu, Kamis (19/1/2017) sekira pukul 10.00 Wita.

Pengamanan keenam oknum dibawah pimpinan Kasat Intelkam Iptu Alberto Heru Ponato didukung Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (KSPKT) Ipda Jodi Rahman dengan melibatkan Kabid Pemberantasan Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Belu Iptu Muardi beserta kedua staf Briptu Antonius Besin Atok dan Benyamin Yoseph Lau.

Pantauan media di kantor unit Intelkam, keenam oknum yang mengenakan pakaian seragam kemeja merah lengan dan celana hitam itu tengah menjalani pengambilan data, keterangan atau administrasi terkait masing-masing biodata oknum oleh beberapa staf Intel dalam ruang kerja.

Kasat Intelkam Polres Belu, Iptu Alberto Heru Ponato kepada awak media mengatakan, pengamanan enam oknum yang mengaku sebagai staf dari BNN itu, berdasarkan koordinasi dengan Satuan Reskrim Polres TTU. Penyidik Polres TTU sementara melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap enam oknum tersebut yang melakukan kegiatan mencurigakan.

Dimana enam oknum itu memaksa sejumlah kepala Desa di wilayah TTU untuk membeli kaos berwarna merah yang bertuliskan Selamatkan Generasi Muda dari Bahaya Narkoba dengan harga Rp 150.000. Merasa curiga dengan aksi tersebut akhirnya salah seorang Kades melaporkan ke Polres TTU untuk selanjutnya ditelusuri. Atas laporan tersebut pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan pihak BNK Belu.

“Kita langsung tindaklanjut dengan menyebarkan tim di kantor-kantor Dinas untuk memantau. Atas kerja keras bersama tim berhasil amankan enam oknum di Kantor Dinas Kesehatan Belu setelah menjalankan kegiatan serupa menjual baju kaos itu. Kita amankan sesuai laporan dari Polres TTU, karena disana mereka telah lakukan penipuan terhadap warga dengan mengaku dari instansi BNN,” ujar dia.

Lanjut Alberto, usai pengambilan data dan keterangan enam oknum tersebut akan dikirim kembali ke Polres TTU untuk ditindaklanjut dan diproses sesuai aturan yang berlaku, karena sesuai locus delik tindakan penipuan itu banyak merugikan warga di wilayah hukum Polres Belu.

Sesuai identitas yang diperoleh yakni KTP, enam oknum itu berasal dari Kabupaten Bondowoso, Propinsi Jawa Timur. Adapun inisial keenamnya antara lain, H (46), MS (48), MCB (36), B (21), BK (29) serta MAS (30) yang juga mengantongi identitas kartu pers surat kabar nasional News Patroli. Selain itu Polisi juga mengamankan kendaraan roda dua yakni empat unit sepeda motor merk Honda Supra dengan nopol DK 8313 EZ, Honda CBR B 4703 DF, Honda Scopy KT 2039 IV dan Honda Supra P 2551 AU yang selama ini digunakan untuk menjalankan aktivitas.

Baca : Delapan Personel Kodim 1605/Belu Dapat Penghargaan Purna Tugas

Sementara itu Kompol Okto Wadu Ere mengemukakan, enam oknum yang berhasil diamankan tim gabungan intelakm Polres belu dan BNK Belu setelah mendapat koordinasi dari Polres TTU bahwa sekelompok orang yang mengaku petugas BNN dengan melakukan penjualan baju kaos kepada masyarakat dan masyarakat sudah buat laporan ke Polres TTU.

Setelah dimonitor mereka bergerak menuju ke Atambua dan setelah mendapat informasi itu kita langsung gerakan unit Intel untuk segera monitor pergerakannya. “Untuk menjaga keseimbangan dan keamanan, mereka enam kita amankan bawa ke Polres. Kita sudah ambil keterangannya benar mereka yang menjual baju dengan tulisan untuk menyelamatkan generasi muda anti narkoba,”ujar dia.

Setelah lakukan koordinasi dengan Polres TTU, lanjut Wadu Ere enam oknum itu akan kami antar kembali ke Polres Belu untuk selanjutnya diperiksa sesuai pengaduan warga. Nanti penyelesaian seperti apa itu kewenangannya pihak Polres TTU.

Dari hasil introgasinya mereka mengaku berasal dari group surat kabar news patroli dan setelah anggota cek webshitenya belum terdaftar hanya blogspot saja dan itu blogspot dari tahun 2007.

Terpisah Kadis Kesehatan Belu, Theresia mengaku didatangi enam orang yang tidak dikenal dan menawarkan baju kaos bertuliskan selamtakan generasi muda dari bahaya narkoba sebanyak 20 potong dengan harga perbaju Rp 150.000. Tetapi karena tidak menyanggupi, akhirnya hanya dibeli tiga potong baju dengan harga Rp 500 ribu.

“Saya takut karena mereka wajah baru dan mereka tawarkan untuk beli baju 20 potong tapi kami hanya beli bajunya tiga potong saja,” ucap dia.

Dikatakan, setelah membeli enam orang itu langsung berpamitan dan kembali dan tidak lama kemudian datang dua anggota yang menyampaikan aksi enam oknum itu mencurigakan sebab kegiatan yang dilakukan tidak diketahui oleh pihak BNN pusat.

“Dengan rasa takut saya kembali menelepon mereka untuk kembali karena masih ada staf yang akan membelinya. Setelah mereka datang di Kantor, tidak lama kemudian anggota Polisi yang sudah siap langsung mengamankan mereka dan dibawa ke Polres Belu,” urai Saik.