Penyaluran Raskin di SBD Butuh Perhatian Pemda

Bagikan Artikel ini

Laporan Jean Alfredo Neno
Kupang, NTTOnlinenow.com – Penyaluran beras untuk warga miskin (raskin) di Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) membutuhkan perhatian penuh pemerintah daerah (Pemda) setempat.

Pasalnya, dari semua Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), hanya Kabupaten Sumba Barat Daya yang masih masih banyak menunggak penyaluran raskin.

Hal ini disampaikan Kepala Bidang Pengadaan Barang dan Jasa, Divre Bulog NTT, Alex Malelak kepada wartawan di Kupang, Selasa (22/11/2016).

Menurut Alex, dari total pagu untuk Kabupaten SBD sebanyak 5.300 ton, baru 4 ribu ton raskin yang sudah tersalurkan kepada masyarakat. Ini berarti, masih tersisa sekitar 1.300 ton raskin yang harus disalurkan.

“Padahal deadline waktu yang diberikan kepada Bulog untuk pembagian beras bersubsidi tinggal beberapa hari lagi yakni hingga 15 Desember 2016 mendatang,” katanya.

Alex mengatakan, seharusnya pemda setempat dapat segera mengatasi persoalan ini, sehingga secara administrasi sudah selesai dengan pihak Perum Divre Bulog NTT, dan tinggal menunggu dari masyarakat.

“Harusnya kalau pemda ada dana talangin dulu, sehingga secara administrasi sudah selesai dengan Bulog. Tinggal penyalurannya ke masyarakat, kalau masyarakat ada uang kan tinggal ambil sama Pemda setempat. Ini kan salah satu upaya supaya jangan sampai tertunda, atau di tarik kembali sama Negara beras bersubsidi itu,” ujarnya.

Lanjutnya, mengingat waktu pembagian raskin yang tinggal menghitung waktu hari saja. Dan, jika tidak tersalurkan, maka kedepannya pagu juga akan berkurang sesuai dengan yang tidak diambil.

“Apalagi tinggal beberapa hari lagi, yakni 15 desember. Kalo tidak tersalurkan kedepannya pagu juga akan berkurang sesuai dengan yang tidak diambil,” jelasnya.

Lanjutnya, untuk daerah lainnya semua sudah bisa dikatakan aman, karena hanya tinggal beberapa daerah saja yang belum tersalurkan dan tinggal beberapa ton saja. Bahkan, ada beberapa daerah yang raskinnya sudah tersalurkan 100 persen. Seperti di Kota Kupang, Sabu Raijua, dan Kabupaten Malaka.

Sementara itu, Zuhri Hanafi, Kabid komoditas Divre Bulog NTT menambahkan, sisa pagu 2016 untuk masing-masing daerah misalnya, Kabupaten Rote Ndao 20 ton, Kabupaten Kupang 107 ton, Kabupaten TTS 225 ton, Sumba Timur 807 ton, Ende 738 ton.

Selain itu, Kabupaten Flores Timur (Flotim) 607 ton, Lembata 319 ton, Sikka 376 ton, Ngada 79 ton, Nagekeo 177 ton, Kabupaten Alor 433 ton. Sumba Tengah 10 ton, Sumba Barat 150 ton, Manggarai 297 ton, dan Manggarai Timur 14 ton.