100 Tahun Gurdwara Tanjung Priok: Seabad Kontribusi Komunitas Sikh untuk Indonesia

Bagikan Artikel ini

Laporan Frans Watu
Jakarta, NTTOnlinenow.com – Ribuan penganut Sikh dari berbagai penjuru Indonesia, serta dari negara-negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, dan India, memadati kawasan Gurdwara Sahib Tanjung Priok, Jakarta Utara, dalam perayaan 100 tahun berdirinya Guru Nanak Sikh Temple. Acara ini menjadi tonggak bersejarah yang menegaskan kontribusi komunitas Sikh terhadap kehidupan sosial dan budaya bangsa Indonesia.

Peringatan seabad ini berlangsung meriah dengan prosesi keagamaan, pembacaan kitab suci, serta pembagian makanan gratis (langgar) bagi masyarakat umum, mencerminkan nilai-nilai utama dalam ajaran Sikh tentang kesetaraan dan pelayanan tanpa diskriminasi.

“Kami sangat bersyukur bisa mencapai usia 100 tahun. Gurdwara ini bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat kegiatan sosial yang terbuka bagi semua,” ujar Amarjit Singh, Ketua Panitia Peringatan 100 Tahun Guru Nanak Sikh Temple Tanjung Priok.

Gurdwara ini didirikan pada tahun 1925 oleh komunitas Sikh yang bermukim di kawasan pelabuhan Tanjung Priok. Selama satu abad, tempat ibadah ini berkembang menjadi pusat spiritual dan budaya yang turut memperkuat nilai keberagaman dan kerukunan di ibu kota.

Menteri Agama Republik Indonesia, Nasaruddin Umar, yang turut hadir dalam peringatan ini, menyampaikan apresiasinya kepada komunitas Sikh. “Saya mengucapkan selamat dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh komunitas Sikh atas 100 tahun berdirinya Guru Nanak Sikh Temple. Ini adalah bukti kontribusi nyata komunitas Sikh dalam memperkuat nilai-nilai toleransi dan kebhinekaan di Indonesia,” ujarnya saat memberikan sambutan.

Acara ini juga dihadiri oleh perwakilan lintas agama, tokoh masyarakat, serta unsur pemerintah daerah dan pusat. Dalam kesempatan tersebut, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menegaskan bahwa Jakarta adalah kota inklusif yang menjunjung tinggi keberagaman agama dan budaya.

“Jakarta sebagai kota majemuk harus menjadi rumah yang nyaman bagi seluruh pemeluk agama. Mewujudkan suasana yang mendukung keberagaman adalah bagian dari upaya menjadi kota global yang beradab dan toleran,” ujar Gubernur Pramono.

Ia menambahkan bahwa Pemprov DKI Jakarta terus berkomitmen mendukung kegiatan keagamaan melalui fasilitasi acara, dana hibah, serta ruang dialog antarumat beragama. “Kami ingin Jakarta dikenal bukan hanya sebagai kota yang menoleransi perbedaan, tapi juga merayakannya,” tegasnya.

Menjelang usia ke-500, Gubernur Pramono juga mengajak seluruh warga untuk terus menjaga kedamaian dan saling menghormati dalam keberagaman. “Mari kita tunjukkan bahwa Jakarta adalah tuan rumah yang ramah, damai, dan inklusif bagi semua agama dan keyakinan,” pungkasnya.

Turut hadir dalam peringatan ini antara lain, Duta Besar India untuk Indonesia Sandeep Chakravorty, Menteri Agama RI Nasaruddin Umar, Wakil Menteri ATR/BPN Raja Juli Antoni, Anggota DPR RI Fraksi NasDem Rajiv, Dirjen Bimas Hindu I Nengah Duija, serta para pemimpin komunitas lintas agama dan masyarakat umum.