BeTA Lolos ke Final ETMC: Menatap Sejarah Wakil NTT di Liga Nusantara

Bagikan Artikel ini

Laporan Frans Watu
Kupang, NTTOnlinenow.com – Bintang Timur Atambua (BeTA) mencetak sejarah setelah dua kali berturut berhasil melaju ke final El Tari Memorial Cup (ETMC), yang juga merupakan ajang kompetisi Liga 4 (Liga Nusantara) Zona NTT 2024/2025. Kepastian tersebut didapatkan setelah tim yang dijuluki Macan Batas Atambua ini meraih kemenangan tipis 1-0 atas Perseftim Flores Timur dalam laga semi-final yang berlangsung di Stadion Oepoi Kupang pada Jumat (21/3).

Pada laga sebelumnya, Persebata Lembata lebih dulu memastikan langkah mereka ke final setelah berhasil mengalahkan Perse Ende dengan skor 2-1. Dengan hasil tersebut, pertandingan puncak yang akan dilaksanakan pada hari Minggu, 23 Maret 2025, akan mempertemukan Persebata Lembata dengan BeTA, sementara Perse Ende akan berhadapan dengan Perseftim dalam perebutan tiket untuk melengkapi tiga slot NTT ke putaran nasional Liga Nusantara (Liga 4).

Bintang Timur Atambua, yang memiliki Sekolah Sepak Bola (SSB) di semua kelompok umur serta Akademi Sepak Bola, didirikan oleh legenda sepak bola Timor Timur/NTT, Fary Djemi Francis, pada 21 November 2014. Pada tahun 2023, BeTA pertama kali melangkah ke final dan berhasil menjadi runner-up ETMC Rote, salah satu turnamen sepak bola tertua yang diselenggarakan oleh Asprov PSSI. Saat itu, BeTA yang dipimpin oleh Serena Cosgrova Francis, kini Wakil Wali Kota Kupang, harus puas kalah dalam adu penalti saat berhadapan dengan PSN Ngada, tim legendaris NTT yang sudah berpengalaman di Liga 3 nasional.

Seiring berjalannya waktu, muncul sosok muda penerus generasi Serena, yaitu Fhito Benjiro Francis, yang kini dipercaya untuk memimpin BeTA. Di bawah asuhan Fhito, yang baru saja menyelesaikan studi S2 di Marseille, Prancis, BeTA berhasil meraih gelar juara Piala Suratin U-17 dan hampir melaju hingga babak semi-final di level nasional di Solo pada tahun 2024. Di kelompok umur U-15, SSB BeTA berhasil finish di posisi ketiga NTT, menandakan pencapaian yang semakin mendekati sukses yang diraih oleh pendahulunya, Serena.

Pendekatan Fhito yang humoris namun tetap disiplin telah menjadi kekuatan bagi skuad BeTA. Dengan gayanya yang santai, Fhito sering berinteraksi dengan pemain, menanyakan kondisi fisik dan masalah yang mereka hadapi. Ikatan emosional yang terjalin ini menjadi kekuatan utama bagi tim Macan Batas yang kini juga dikenal dengan julukan “The Panzer”.
Mereka bermain layaknya mesin diesel: semakin lama semakin panas, dan saat tertinggal, mereka mampu bangkit. Hal ini dirasakan langsung oleh Perseftim dalam laga semi-final, di mana gol tunggal yang dicetak oleh “Sang Predator” Atino Araujo di menit terakhir berhasil membawa BeTA melangkah ke final.

Kini, BeTA telah mengantongi satu tiket menuju kompetisi Liga Nusantara (Liga 4) di level nasional dan hanya tinggal selangkah lagi untuk mencatatkan sejarah sebagai klub pertama yang akan menjuarai Piala ETMC.

Usai pertandingan, manajer BeTA, Fhito Benjiro Francis, menyampaikan rasa senangnya karena timnya berhasil melaju ke final. Menurutnya, ini adalah hasil dari penantian panjang dan usaha keras untuk mencatatkan sejarah di ajang tertinggi sepak bola NTT.

“Kami banyak berdiskusi tentang game plan sebelum setiap pertandingan. Tim pelatih dan tim pendukung bekerja dengan sangat baik sehingga kami dapat merumuskan taktik yang jitu. Saya sangat senang dengan cara kami bermain, cara kami mengatasi situasi, dan mengatur permainan. Saya sangat senang bisa melaju ke final,” ungkap Fhito.

Sementara itu, pelatih BeTA, Ovik Mau, mengingatkan skuadnya untuk tetap rendah hati dan memanfaatkan waktu jeda untuk pemulihan di Hotel Nekamese, Kupang. Langkah tersebut diambil sebagai persiapan untuk mengakhiri kompetisi dengan raihan trofi ETMC 2025.

“Sekarang kami harus fokus untuk menatap laga final. Ini akan menjadi momentum besar bagi generasi emas BeTA. Kami harus mengevaluasi setiap pertandingan dan kembali dengan semangat baru serta satu tekad juara,” tambah Ovik.

Tim Official Bintang Timur Atambua:
Manejer – Fhitho Benjiro Francis
Advisor – Berth Pentury
Pelatih – Ovik mau
Asisten Pelatih – Aldo Leki, Nover Ndoen
Pelatih Kiper – Dwi Pranayudha
Doter Tim – dr. Frizky Francis
Asisten Medis – Saleh Abdul Sagra
Media Officer – Sipri Seko – Frans Watu