Cis Timor Gandeng CRS Indonesia Fasilitasi Pertemuan KSB dan Instansi Terkait
Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Circle of Imagine Society (CIS) Timor bekerjasama dengan Catholic Relief Services (CRS) Indonesia fasilitasi pertemuan antara Kelompok Siaga Bencana (KSB) dan Instansi terkait di Hotel Setia Atambua, Kabupaten Belu perbatasan RI-RDTL, Kamis (14/3/2024).
Kegiatan dalam rangka mendapatkan dukungan rencana aksi dihadiri Kadis Pertanian, Kadis Lingkungan Hidup, BPBD, BP4D, Kadin Belu, Belu Hijau, Sosial PMD, KSB, Nature Resource Management (NRM) Desa Tasain, Rinbesihat, Umaklaran, Dafala dan Bauho beserta para Penjabat Kepala Desa serta tamu undangan lainnya.
Menurut Project Manager Program INCIDENT, Wendelinus Inta, project INCIDENT akan focus pada Komunitas rentan, untuk mencapai ketahanan jangka panjang terhadap guncangan dan tekanan iklim dan bencana.
Dijelaskan, project ini memiliki 3 tujuan yang pertama, masyarakat rentan di Kabupaten Belu secara efektif mempersiapkan dan beradaptasi dengan dampak perubahan iklim dan bencana melalui pertanian yang lebih baik.
Kedua, masyarakat dan pemerintah daerah, LSM, Ormas dan pemangku kepentingan utama lainya di Kabupaten Belu secara efektif mempersiapkan, memitigasi, dan beradaptasi dengan resiko bencana & Iklim, dan ketiga rumah tangga rentan di kabupaten Belu lebih tangguh secara finansial.
“Untuk mendukung tercapainya output, masyarakat mengembangkan rencana ketangguhan dan kesiapsiagaan dengan kegiatan memfasilitasi pertemuan antara KSB dan instansi terkait di Kabupaten untuk mendapatkan dukungan rencana aksi dan memberikan dukungan teknis dan monitoring kepada KSB untuk mengimplementasikan rencana aksi,” terang Inta yang juga sebagai Koordinator CIS Timor area Belu.
Adapun, tujuan kegiatan ini berbagi pembelajaran dan perkembangan rencana aksi kelompok NRM KSB dan di 5 Desa Project INCIDENT. Mendapatkan Arahan kebijakan dan startegi pemerintah terkait implementasi pertanian adaptib perubahan iklim dan management pengelolaan sumberdaya alam yang berkelanjutan.
Lanjut Inta, hasil yang dicapai dari kegiatan ini, mendapatkan dukungan teknis dari OPD terkait sebagai bentuk kontribusi pelaksanaan rencana aksi yang telah dilakukan oleh Kelompok siaga bencana desa (KSBD). Mendapatkan dukungan dari sektor Swasta maupun pemerintah terhadap pembelajaran yang di promosikan project INCIDENT.
Kemudian, praktik pembelajaran baik yang di promosikan project INCIDENT dapat memperkuat kesempatan belajar OPD terkait, dalam memberdayakan masyarakat, terkait pengelolaan sumberdaya alam yang berkelanjutan di Kabupaten Belu.
Sementara itu, Johanes Bria selaku Project Officer Program INCIDENT CRS perwakilan Belu menyampaikan, kegiatan ini dilaksanakan untuk menghubungkan kelompok kampung siaga bencana di lima desa dengan pemerintah dan sektor lain.
“Bagaimana mendapatkan dukungan dari Pemerintah dan sektor lain dalam mendukung kegiatan KSB di lima desa binaan,” ujar dia.
Karena jelas Bria, KSB mereka yang berperan membantu warga di saat terjadi bencana dimana mulai dari mitigasi dan himbauan bencana juga mereka membantu melayani warga desa.
“Mendapatkan dukungan dari Pemerintah bagaimana lakukan mitigasi di lokasi bencana dan libatkan sektor lain untuk terlibat menanaman pohon di lokasi rawan bencana yang mana sebelumnya telah disurvei,” kata dia.
Bria berharap, melalui kegiatan ini bisa mendapatkan dukungan dari Pemerintah dan sektor swasta dalam mendukung rencana aksi di lima Desa.