Pemkab Belu Gandeng Bulog Atambua Kembali Gelar Pasar Murah di Fatubenao

Bagikan Artikel ini

Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Pemerintah Kabupaten Belu melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan bekerjasama dengan Bulog Atambua kembali menggelar pasar murah khusus beras.

Pasar murah menjual komoditas beras sebanyak 5 ton bagi 500 Kepala Keluarga terpusat di Gereja Paroki Santo Agustinus, Kelurahan Fatubenao, Kecamatan Kota Atambua wilayah perbatasan RI-RDTL, Kamis (11/1/2024).

Menurut, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Belu, Robert Mali, progam pasar murah inisiatif pemerintah ini dilaksanakan untuk mengendalikan kenaikan harga beras di pasaran sekaligus juga mengatasi krisis pangan.

“Operasi pasar murah ini salah satu program Pemerintah untuk kendalikan gejolak harga beras yang kian tinggi di pasaran, yang membuat masyarakat sulit menjangkaunya,” ucap dia.

Dikatakan, kegiatan pasar murah ini juga sebagai langkah penanggulangan terhadap krisis pangan yang diakibatkan oleh cuaca ekstrem. Salah satunya dampak dari peristiwa El Nino yang mempengaruhi pola tanam, dimana hingga kini kita tahu banyak warga yang belum menanam.

Jelas Robert, kegiatan pasar murah ini tidak hanya dilakukan pemerintah, tapi juga menggandeng lembaga agama seperti gereja dan masjid sebagai mitra dalam menyalurkan bantuan pangan kepada warga miskin.

Lanjut dia, operasi pasar murah ini akan berlangsung secara rutin di berbagai tempat, dengan alokasi persediaan beras yang dialokasikan ke setiap Kabupaten.

“Kami juga akan luncurkan program bantuan pangan berupa beras dengan tambahan protein seperti daging dan telur untuk menanggulangi masalah gizi warga dalam waktu dekat ini,” ujar Robert.

Kesempatan itu, Pastor Paroki, Romo Primus Seran menyambut baik kerjasama Pemkab Belu dan Bulog yang menggelar pasar murah bagi warga. Kegiatan libatkan bantuan Paroki untuk menyalurkan beras tersebut bagi warga sebagai jalur distribusi yang aman dan tidak terkait dengan politik.

“Antusiasme warga tinggi, dengan target beras yang salurkan sekitar 5 ton beras ini cukup untuk memenuhi kebutuhan sekitar 500 KK miskin dengan sasaran utama pada janda, duda, lansia, dan keluarga kurang mampu,” ucap dia.

Lebih lanjut, Romo Primus menyampaikan terima kasih kepada pemerintah atas bantuan yang diberikan kepada warga, terutama di tengah kenaikan harga beras dan kondisi cuaca yang berpengaruh pada pertanian di perbatasan Belu.