CD Bethesda: Perlu Adanya Kesepakatan Indonesia-Timor Leste Dalam Pengendalian HIV-AIDS di Perbatasan
Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Koordinator CD Bethesda Yakkum Yogyakarta area Belu, Yosafat Ician berharap ada kesepakatan antara Negara Indonesia dengan Timor Leste dalam pengendalian HIV-AIDS di wilayah perbatasan dua negara.
Menurut dia, beberapa upaya pengendalian HIV-AIDS di perbatasan dua negara telah dilakukan pihaknya sejak tahun 2022 lalu bersama Konsulat Timor Leste di Kupang serta pihak INCSIDA Timor Leste.
“Salah satu upayanya terkait sebuah kesepakatan yang kita harapkan ada sesuatu yang bisa dikerjakan secara nyata di perbatasan,” ujar Ician di peringatan Hari Aids Sedunia (HAS) tahun 2023 bertempat di PLBN Mota’ain, Desa Silawan, Kabupaten Belu, Sabtu 9 Desember 2023.
Ditegaskan bahwa, kesepakatan tersebut sangat penting mengingat Kabupaten Belu urutan kedua kasus HIV tertinggi di NTT setelah Kupang. Namun, Kabupaten Belu di posisi pertama angka kematian tertinggi di NTT.
Dikatakan, dalam pertemuan tahun lalu itu dari pihak INCSIDA Timor Leste juga memaparkan kasus HIV-AIDS tertinggi kedua terdapat di distric Bobonaro, distric Covalima dan Oecusse. “Jadi, kalau persoalan ini tidak disikapi secara serius maka kasusnya akan meningkat,” ungkap Ician.
Lanjut dia, menindaklanjuti pertemuan bersama terkait dibutuhkan kesepakatan Indonesia dan Timor Leste dalam pengendalian HIV-AIDS, pihaknya CD Bethesda Yakkum Yogyakarta telah melakukan beberapa pendekatan di Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri serta beberapa pihak Timor Timor Leste dan INCSIDA Timor Leste.
“Dari upaya pendekatan itu mengerucut bahwa perlu ada penanganan konforlik pencegahan HIV-AIDS dan didukung konsulat Kupang untuk hal. Kita harapkan tahun 2024 sudah bisa terealisasi MoU pengendalian HIV-AIDS di perbatasan RI- RDTL,” pinta Ician.
Ditambahkan, kesepakatan dua negara dalam pengendalian sekaligus mencegah HIV-AIDS sangat membantu ODHA dari Timor Leste khususnya dalam penanganan. Seperti obat ARV dikhususkan bagi ODHA dari Indonesia, tetapi dengan kerjasama itu bisa memudahkan ODHA dengan ketentuan dalam kesepakatan itu.
Bersamaan dalam kegiatan itu, Agen Konsul Timor Leste di Atambua, Bonafacio Fatima Belo menyampaikan bahwa, kami dari pihak Timor Leste apresiasi tujuan dan objektif yang disponsori oleh CD Bethesda Yakkum Yogyakarta untuk melakukan pencegahan, pengendalian HIV-AIDS di perbatasan Indonesia dan Timor Leste.
“Atas nama Pemerintah Timor Leste kami ucapakan terimakasih atas kegiatan peduli HIV-AIDS dari CD Bethesda Yakkum. Kami sambut baik ide yang dilakukan CD Bethesda dan kedepan bisa kolaborasi dengan Timor Leste dalam pencegahan kasus HIV-AIDS di perbatasan,” ucap dia.
Lanjut Belo, masalah HIV-AIDS sangat penting untuk ditangani secara bersama-sama. Oleh karena itu, kedua negara harus bekerjasama untuk menyelamatkan warga yang berada di wilayah perbatasan, karena mereka warga yang selalu berkehidupan sosialnya rendah.
“Harapan kita, kedua negara ini bisa kerjasama mencegah kasusnya. Mungkin dari kerjasama itu bisa berkunjung ke Timor Leste untuk melakukan penyuluhan HIV-AIDS bagi warga,” pungkas Belo