Muhammad Rafa Abdillah, Demi Panahan Rela Meninggalkan Kota Minyak Menuju Metropolitan.
Laporan Frans Watu
Jakarta, NTTOnlinenow.com – Atlit panahan binaan Disain Besar Olahraga Nasional (DBON) Sentra Universitas Negeri Jakarta (UNJ) asal Kamimantan Timur, Muhammad Rafa Abdillah, berhasil menembus elit panahan nasional.
Rafa begitu bocah kelas 3 SMP Patra Darma 1 Balikpapan, berhasil menggapai mimpinya menjadi salah satu penghuni Pelatnas Panahan. Bahkan dia menjadi atlet termuda di Pelatnas yang dipersiapkan menuju ASIAN Games Hangzhou 2023 dan Qualifikasi Olimpiade Paris.
Rafa lahir di Balikpapan, 29 April 2008, merupakan anak bontot dari 6 bersaudara, dari pasangan SM Iqbal Yahya,SE dan Henny Triyarti.
Bocah 15 tahun ini berhasil menaklukkan senior-seniornya yang sudah banyak makan asam garam di Panahan. Tidak main-main, pemanah sekelas Hendra Purnama peraih medali emas SEA Games Manila, Richard Maulana Irfan peraih emas PON Papua hingga Lisnawanto Putra Aditya atlit pelatnas pun tak mampu membendung bocah ajaib yang kini mengenyam Pendidikan di Labschool Rawamangun, Jakarta Timur.
Lolos seleksi atlet DBON di Jakarta bersama dua rekannya, I Putu Yudistira (Bali) dan Basith Dzaki Hamzah (Jabar). Rafa harus rela meninggalkan keluarganya di Kota Minyak Balikpapan dan menetap di Kota Metropolita Jakarta. Tekadnya menjadi atlit nasional telah tertanam sejak dia meninggalkan pulau Kalimantan.
Sejak September 2022, ketiganya sudah menjadi penghuni Sentra Latihan Olahraga Muda Potensial Nasional ( SLOMPN), ditangan pelatih Saraswati, Rafa mencapai kemajuan yang pesat.
Tangan dingin coach Saras mulai bertuah, medali perak diraihnya di Kejurnas Yunior. Bukan kaleng-kaleng, di Pekan Olahraga se Provinsi Kalimantan Timur (Porprov), Rafa berhasil menggondol 1 medali emas dan 1 medali perak.
Hasil Seleknas PB Perpani menempatkan ketiga atlet ini ke Pelatnas, Muhammad Rafa Abdillah (Kaltim/DBON Sentra UNJ), Ahmad Khoirul Baasith (Jabar), Bagus Gede Agus Yudistiawan (Bali).
Rafa sangat beruntung, ditangani pelatih DBON sekelas Saraswati dan Rolly A (pelatih fisik) yang paham dan mampu mengeksplor kemampuannya. Hasil gemblengan duet pelatih DBON, berbuah manis, lolos Seleknas dengan predikat atlet termuda.
“Kalau dibilang yang termuda saya tidak tahu. Yang pasti saya bersyukur. Walaupun masih sangat muda, saya berharap Rafa tidak minder dan sungkan sama senior-senior di Pelatnas, tetap fokus pada tujuan,” tutur Saraswati,S.Pd. sang pelatih yang selalu mendampingi anak didiknya selama Seleknas berlangsung.
Kalimntan Timur berhasil menyumbang dua atlet ke Pelatnas, selain Muhammad Rafa Abdillah (recurve putra) ada Alpriani Eka Setyowati (recurve putri).
“Ya benar ada dua pemanah Kalimantan Timur yang berhasil masuk menjadi anggota pelatnas tahun 2023. Kami berharap keduanya tidak menyia-nyiakan kesempatan yang tak semua orang bisa lakukan, untuk berlatih keras dan sungguh-sungguh di pelatnas, agar tumbuh dan berkembang untuk dapat menjadi pemanah andalan Indonesia dan juga Kalimantan Timur,” kata Ketua Pengprov Kalimantan Timur Sutomo Jabir, melalui jaringan selular, Minggu (12/3/2023).
Dijelaskan Sutomo, kedua pemanah Kaltim yang dipanggil masuk pelatnas memang lolos Seleknas, Alpriani ranking 1 dan Rafa ranking 2.
“Itu sebabnya saya mengharapkan keduanya akan terus berlatih keras dan sungguh-sungguh, serta tidak menyia-nyiakan kesempatan selama di pelatnas. Kami sebagai pembina hanya dapat mendoakan jalan keduanya akan mulus dan lancar untuk dapat menjadi pemanah handal yang bisa mengharumkan Indonesia dan Kaltim,” katanya.
Untuk Rafa mengingat usianya yang masih muda, saya berharap bisa didampingi pelatih dari DBON yang selama ini membimbing dia. Secara emosional coach Saras sangat dekat dan punya ikatan emosional dengan Rafa, semoga ada pertimbangan dari PB PERPANI, harap Sutomo yang juga anggota DPRD Provinsi Kalimanta Timur.
Saat ditanya perasaannya bisa berkumpul dengan seniornya di Pelatnas, “Sungkan pastilah, mungkin awal-awal iya. Ya, mudah-mudah bisa menimba ilmu dan pengalaman dari mereka, apalagi bisa berprestasi juga,” tutur Rafa dengan polosnya.
Rafa mengaku masuk Pelatnas menjadi kado istimewa baginya. Tentunya ia akan benar-benar memanfaatkan kesempatan ini untuk menjadi lebih baik. Ia juga berharap bisa mengukir prestasi di berbagai turnamen besar sehingga bisa membanggakan nama daerah, negara, dan orang tua.
Selamat datang di Pelatnas, selamat datang di Metropolitan Robinhood muda dari Kalimantan Timur, Muhammad Rafa Abdillah.