Ketum Perpani Dianugerahi Pembina Olahraga Berprestasi, Jelang Munas Caketum Perpani Mulai Diperbincangkan

Bagikan Artikel ini

Laporan Frans Watu
Jakarta, NTTOnlinenow.com – Dalam Disain Besar Olahraga Nasional (DBON), Panahan bersama 14 cabang olahraga mendapat perhatian khusus dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Panahan merupakan Cabor pertama yang berhasil menyumbangkan medali sejak Indonesia ambil bagian di ajang Olimpiade. Saat itu trio Srikandi Indonesia, Nurfitriyana, Lilies Handayana, Kusumawardani menyumbang medali perak di Olimpiade Seoul tahun 1988. Perolehan satu-satunya medali oleh trio Srikandi Indonesia tersebut, mampu menempatkan Indonesia ke peringkat 36 dari 159 negara peserta.

Hingga kini, belum tampak pengganti trio Srikandi Indonesia. Deananda, Titik Kusumawardani, Rezza Octavia yang diharapkan mampu tampil di Olimpiade Tokyo, gagal. Lain halnya di beregu putra, konsistensi Riau Ega, mampu mengatrol yuniornya, Arif Dwi Pangestu dan Alfiyanto Bagas. Bahkan, trio ini mampu lolos ke Olimpiade Jepang.

Era kepemimpinan Illiza Sa’duddin Djamal, Sea Games Hanoi dan Islamic Solidarty Games Turkey menjadi bukti terkini capaian Indonesia. Sea Games Hanoi, Panahan masuk 5 besar Cabor penyumbang medali terbanyak. Atas capaian ini pemerintah pada perayaan Hari Olah Raga Nasional ke-39 di Balikpapan, memberikan penghargaan bagi Hj.Illiza Sa’duddin Djamal sebagai pembina olahraga berprestasi.

PB Perpani di bawah kepemimpinan Hj.Illiza Sa’duddin Djamal akan berakhir pada Desember 2022, siapa nahkoda baru Perpani ? Nama Agus Joko Pramono (AJP) yang saat ini menjabat Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan RI (BPK) dan Arsyad Rasyid Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin), kini muncul ke permukaan sebagai calon nahkoda baru Perpani. Selain kedua nama tersebut, sempat beredar juga nama Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo, Pangdam Siliwingi. Ketum PB Perpani Hj.Illiza Sa’duddin Djamal belum memberikan statement maju atau kemana arah dukungannya. Dari pantauan kami kini sudah ada 4 kandidat yang siap meramaikan bursa Ketum Perpani.

Agus Joko Pramono dan Arsyad Rasyid, dua nama yang punya magnet, mendapat attensi dari berbagai Pengprov. Era Klik Wirawan Widodo, keduanya punya kontribusi nyata saat itu. Dikenal total dan loyal, dengan segudang jaringan resource finance, tentunya akan sabgat membantu pengembangan dan pembinaan Perpani. Apalagi Panahan dikenal sebagai salah satu cabang olah raga yang mahal, seperti golf. Bedanya, pelaku Panahan datang dari kalangan bawah, secara ekonomi ada di garis menengah ke bawah.

Baik Agus Joko Pramono maupun Arsyad sudah mulai membangun komunikasi ke daerah. Akhir Juli, Arsyad mengawali di Batam, disusul Agus bersilahturahmi di Bogor. Apa yang dilakukan kedua kandidat ini, merupakan hal baik, setidaknya mereka dapat mempresentasikan visinya, mau dibawa kemana Perpani nanti.

Agus Joko Pramono datang ke Bogor bukan tanpa konsep. Dirinya berjanji membawa perubahan demi kejayaan Panahan Indonesia. Demikan juga Arsyad, saat bertemu perwakilan Pengprov di kantornya.

Kenginan keduanya, meletakkan tata kelola organisasi dan pembinaan yang lebih baik dalam upaya menjawab tantangan Kemenpora, sehingga Panahan bisa menjadi andalan Indonesia di Olimpiade Paris 2024. Memang butuh kerja keras untuk melanjutkan fondasi yang telah dibangun Illiza.

“Jika AJP mendapat kepercayaan menjadi ketua umum, pertama yang akan dilakukan adalah manata kembali organisasi. Mengajak seluruh pengurus Pengprov untuk membuat grand desain pembinaan Panahan Indonesia, serta mencarikan bapak angkat bagi pengembangan Panahan di daerah, ” ungkap sumber di kalangan Panahan yang enggan menyebutkan namanya.

Lanjut sumber tadi, salah satu hal yang menjadi perhatiannya adalah pembenahan SDM. Sebagai contoh, mengenai tata kelola organisasi dengan menempatkan the right men and the right place. Sekjen yang merupakan motor penggerak organisasi harus diisi figur yang paham tentang organisasi panahan dan mampu berkomunikasi dengan Pengprov dan pihak eksternal. Binpres harus bisa membuat program pembinaan prestasi dan meningkatkan kualitas pelatih. Begitu juga dengan Bidang Perwasitan harus bisa membuat program peningkatan kualitas wasit dan melahirkan wasit yang mampu bersaing di Asia dan dunia.

Terobosan lain yang cukup mengejutkan, keinginan AJP untuk menambah frekuensi pertandingan di dalam negeri maupun menggelar Kejuaraan Panahan secara rutin.

“Pemanah berkualitas itu lahir dari kompetisi. Semakin banyak bertanding maka mereka akan semakin matang. Jadi, kita memang butuh menambah frekuensi pertandingan di dalam negeri maupun keikutsertaan dalam event-event tingkat Asia dan dunia,” ujar AJP.

“Pak AJP itu memang figur yang tepat memimpin Perpani. Bukan saja bisa memanah tetapi beliau hadir dengan membawa konsep perubahan. Dan, saya yakin olahraga Panahan bisa lebih baik ke depan,” tegas salah satu perwakilan dari Indonesia Timur saat menghadiri silahturahmi dengan Bepeka Archery.

Dari tim penggalangan Arsyad nampaknya tak mau ketinggalan, berbagai opportunity yang dimiliki Ketum Kadin, menjadi senjata dalam membangun Panahan ke depan. Momentum Kejuaraan Nasional Yunior di Yogjakarta, akan digunakan Arsyad Rasyid, sebagai ajang memperkenalkan diri.

“Pak Arsyad akan menanggung transport dan akomodasi peserta Kejurnas Yunior di Yogja. Ini sebagai bentuk komitmen dia mau terjun mengurus Panahan,” tegas Infithar Fajar Putra.

Maraknya perbincangan di kalangan Pengprov menjelang Munas, Hengky Sawaki, Kabid Organisasi PB Perpani, menghimbau agar masing-masing menahan diri, agar tidak terjadi gesekan yang mengarah pada perpecahan di tubuh Perpani.

“Pendaftaran Bakal Calon, belum dimulai, bahkan PB saja belum mengadakan rapat pleno pembentukan Panitia Munas. Untuk itu saya minta masing-masing tim sukses untuk menahan diri, berikan ruang kepada PB Perpani untuk mengadakan rapat pembentukan panitia dan penetapan waktu pelaksanaan Munas,” tegas Hengky.

Dirinya tidak keberatan jika ada Bakal Calon yang ingin melakukan silahturahmi dengan voters, namun alangkah baiknya dikoordinasikan dengan PB, sehingga kita atur dengan baik. Jika hal seperti ini tidak diatur dengan baik, sesuatu yang tidak kita harapkan bisa saja terjadi, ada intrik yang bisa mengarah pada perpecahan di cabang olah raga yang membutuhkan dukungan dari berbagai elemen masyarakat.

Saya menghimbau kepada teman-teman, mari kita satukan energi untuk Indonesia emas, kalau bisa bersatu kenapa harus berebut, lanjut Wakil Ketum Bidang Binpres Pengprov Perpani Papua.