Pameran Ekonomi Kreatif Keuskupan Atambua Diikuti 70 UKMM Tiga Kabupaten Perbatasan RI-RDTL

Bagikan Artikel ini

Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Keuskupan Atambua menggelar Pekan Pameran Ekonomi Kreatif yang dibuka di lapangan Seminari Lalian dan Emaus, Nenuk, Desa Naekasa, Kecamatan Tasifeto Barat, Belu perbatasan RI-RDTL, Senin (29/8/2022).

Hadir dalam pembukaan pekan pameran ekonomi kreatif ke-10 itu Uskup Atambua Mgr. Dominikus Saku Pr, Bupati Belu, Taolin Agustinus, Bupati TTU, David Juandi, Wabup Belu, Aloysius Haleserens, Asisten 3 Sekda Malaka, Yosep Parera.

Selain itu, Ketua TP PKK Kabupaten Belu, Ketua TP PKK Kabupaten TTU, perwakilan Forkopimda, Pimpinan OPD tiga Kabupaten, para Biarawan dan Biarawati serta tamu undangan lainnya.

Pembukaan pekan pameran ekonomi kreatif tingkat Keuskupan Atambua ditandai dengan pemukulan gong bersama oleh Uskup Atambua, Bupati Belu, Bupati TTU, Wabup Belu, Asisten III Setda Malaka dilanjutkan dengan pengguntingan pita di stand CU Kasih Sejahtera Atambua.

Uskup Atambua Mgr. Dominikus Saku, Pr menuturkan bahwa maksud dari kegiatan pekan pameran ekonomi kreatif ini yang pertama sebagai ajang animasi produktifitas hidup.

“Pekan pameran ini sudah dilaksanakan selama 10 kali dan Keuskupan Atambua belajar banyak hal dari penyelenggaraan yang berulang setiap tahun,” terang dia kepada awak media disela-sela kegiatan.

Dikatakan, antusiasme peserta dari paroki di tiga Kabupaten yakni, Belu, Makaka dan TTU, dari konggregasi-konggregasi, lembaga-lembaga dan institusi- institusi makin lama makin baik.

Tanggapannya baik, responya baik juga kerjsama dengan Pemerintah berjalan dengan baik dan kami mengukur bahwa kegiatan ternyata mempunyai dampak untuk peningkatan produktifitas dan pemberdayaan hidup di tingkat masyarakat

Lanjut Uskup Dominikus, hal yang kedua bahwa disini menjadi ajang orng belajar untuk menata produktifitas. Sebab selama ini produktifitas yang kecil-kecil ditingkat
masyarakat kalau kurang ditata, maka dia menjadi tidak dilihat oleh banyak orang

“Tapi, kalau dibawa kesini menatanya dengan cara yang baik kita terbuka mata untuk melihat, ternyata ditingkat masyarakat itu mereka ada produktifitas, ada aktifitas yang berguna untuk kehidupan mereka,”

Hal yang ketiga, jelas Uskup Domi bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian dari pelayanan gereja. Gereja Keuskupan Atambua melihat dari awal pendidikan dan ekonomi itu selalu dijadikan ujung tombak dari pelayanan.

“Kalau umat kita belum berdaya secara ekonomi, gereja mendapat kritik yang tajam karena tidak bekerja maksimal. Kalau pendidikan belum tertata baik juga kita mendapat kritik karena panggilan kita untuk memanusiawikan manusia menjadi menjadi terang,” ungkap dia.

“Karena itu, kami melihat ajang ini adalah ajang pembelajaran dalam artian yang luar, penyerapan ilmu, transfer ilmu, dan aplikasi ilmu,” tambah Uskup Dominikus.

Sementara itu, Bupati Belu Agus Taolin mengatakan, kegiatan pekan pameran ekonomi kreatif tingkat Keuskupan Atambua ini berbeda dengan pameran-pameran yang lain.

“Ada lima hal yang dipamerkan, ada lomba pendidikan seminar tingkat SMA/SMK, lomba gerak dan lagu tingkat SD, lomba membaca kitab suci tingkat SD, SMP dan SMA/SMK, serta malam pentas seni budaya,” urai dia.

Senasa Bupati TTU, David Juandi mengemukakan, Pemerintah Kabupaten TTU mendukung pelaksanaan pameran yang menampilkan produk ekonomi kreatif dari umat di Keuskupan Atambua.

Pameran ini jelas Bupati David, memberikan semangat kepada pemerintah dan masyarakat untuk menampilkan hasil produksi dan kreatifitasnya.

Sementara, Bupati Malaka Simon Nahak diwakili Asisten 3 Sekda Malaka, Yoseph Parera menyampaikan pameran ekonomi kreatif sangat luar biasa.

“Selain memperkenalkan produknya, juga meningkatkan ekonomi keluarga,” ungkap Parera.