Minim Air, Babinsa Kodim Belu Buat Irigasi Tetes di Lahan Anggur
Laporan Yansen Bau
Atambua, NTTOnlinenow.com – Babinsa Koramil 1605-07/Wedomu Desa Silawan Serka Duarte Dos Santos selaku pemilik kebun anggur bersama kelompok tani cahaya libas anggur membangun irigasi tetes di lahan anggur.
Menurut dia, pembuatan irigasi tetes bersama kelompok tani anggur dimaksud guna mengatasi kebutuhan air dalam budidaya tanaman anggur di lahan perkebunan warga Silawan.
“Ini merupakan salah satu upaya dalam mengatasi kekurangan air pada saat musim panas, ini adalah permasalahan utama yang kerap dialami petani ketika musim panas,” ujar dia, Jumat (6/5/2022).
Diutarakan, selain mengatasi kekurangan kebutuhan air pada tanaman pada saat musim kemarau irigasi tetes ini juga untuk menghemat penggunaan air pada tanaman namun untuk daya serap air pada media tanah dapat terserap dengan baik.
Menurut Babinsa pembuatan irigasi tetes ini dikerjakan secara bertahap mulai dari pengembangan anggur yang sudah dilakukan selama ini dan hasil dari pengembangan budidaya anggur ini dianggarkan untuk pembuatan irigasi tetes ini.
“Pembuatan irigasi tetes sebagai contoh untuk masyarakat, karna ini merupakan solusi terbaik apalagi wilayah kita untuk curah hujannya minim,” ungkap Duarte.
Dia menegaskan, apabila masyarakat membutuhkan pendampingan untuk pembuatan irigasi tetes ini sebagai Babinsa dirinya siap untuk melakukan pendampingan bersama dengan kelompok tani cahaya libas dalam membantu membuat irigasi tetes ini.
Lanjut dia, ada 170 titik irigasi tetes yang dibangun untuk mengairi pohon anggur, hal ini menyesuaikan dengan jumlah pohon anggur sebanyak 170 pohon. Sedangkan untuk durasi waktu pengairan tergantung dari pemakaian.
Jelas Duarte, pengairan irigasi tetes menggunakan mesin sumur bor dalam keadaan hidup kurang lebih 30 menit semuanya tersiram dengan baik. Sementara itu, kalau gunakan baik air tanpa mesin hidup atau secara manual kurang lebih 1 jam semuanya dapat tersiram.
Masih menurut dia, teknik pengairan irigasi tetes sangat membantu sekali bila dibandingkan dengan penyiraman secara manual akan mengalami pemborosan akan kebutuhan air pada tanaman bahkan air tidak akan terserap sampai ke akar karna kondisi tanah yang panas dan kering.
“Hemat penggunaan air tapi kebutuhan tanaman akan air dapat terpenuhi, karna untuk satu bak penampung air dapat bertahan selama satu minggu dan ini sangat luar biasa sekali,” kata Duarte.