Pemkot Wajibkan Rapid Antigen Bagi Pasien Yang Datang ke Layanan Kesehatan

Bagikan Artikel ini

Kupang, NTTOnlinenow.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang memastikan layanan kesehatan dan fasilitas kesehatan lainnya wajib melakukan test rapid antigen bagi pasien yang datang ke fasilitas kesehatan tersebut.

Wakil Wali Kota Kupang, Herman Man, mengatakan, aturan ini diberlakukan agar dapat meningkatkan jumlah testing per harinya di Kota Kupang. Herman ingin tiap harinya seribu orang dites.

“Wajib supaya jumlah yang testing juga tinggi karena kita harus seribu orang per hari sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan,” kata dia.

Ia berharap dengan adanya sistem wajib dites di semua fasilitas kesehatan, akan menambah jumlah orang yang dites begitu mereka sampai ke fasilitas dan layanan kesehatan di Kota Kupang dapat melakukan testing untuk penuhi standar yang ada.

“Ini bukan untuk menghambat pasien, tetapi justru untuk menjaga kesehatan semua masyarakat dan menekan angka penularan,”ungkap dia.

Dengan begitu ia ingin masyarakat tidak takut datang layanan kesehatan seperti posyandu, pustu, puskesmas dan layanan kesehatan lainnya.

Ia memastikan tes rapid antigen ini gratis bagi pasien yang datang ke layanan kesehatan yang ada di Kota Kupang.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, drg Retnowati, mengatakan, upaya untuk melakukan tes di semua fasilitas kesehatan, termasuk puskesmas dan pustu merupakan upaya penjaringan kasus positif atau skrining.

Dinas Kesehatan, kata Retno, menargetkan per hari dilakukan testing kepada 892 warga Kota Kupang. Untuk itu, cara yang digunakan adalah melakukan skrining sebelum melakukan pelayanan kepada masyarakat yang datang ke fasilitas kesehatan.

Retnowati meminta agar masyarakat jangan masyarakat takut karena upaya ini untuk skrining. Pasalnya, mungkin saja ada Orang Tanpa Gejala (OTG) yang bisa saja tidak sadar terpapar covid-19, hal ini akan terjadi penularan secara masif.

“Sehingga skrining merupakan upaya yang tepat untuk mencegah penularan masif,” ungkap Retnowati. (YM)