Dinkes Kota Kupang Telusuri Varian Delta
Kupang, NTTOnlinenow.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kupang mulai melakukan penelusuran (tracing) kepada warga Kota Kupang yang pernah berkontak erat dengan tiga pasien yang terkonfirmasi varian delta itu. Tiga pasien yang diumumkan gugus tugas pekan lalu, merupakan warga Kota Kupang.
“Untuk mencegah penyebaran lebih luas, kami langsung lakukan penelusuran terhadap kontak erat tiga pasien itu,” kata Kadis Kesehatan Retnowati.
Retnowati mengatakan, sebelum penelusuran lebih jauh, Dinkes terlebih dahulu mengetahui asal atau domisili ketiga pasien itu.
“Informasi ini baru didapat, sehingga perlu dilakukan pendalaman, asal, usia dan kondisi mereka sekarang, barulah bisa dilakukan penelusuran kontak. Nanti saya akan infokan lebih detail, karena masih lakukan pendalaman,” ujarnya.
Sementara dalam menyikapi pengambilan paksa jenasah, sebut Retnowati, Pemerintah Kota (Pemkot) akan mengambil langkah tegas. Pemkot akan menerbitkan Peraturan Wali Kota (Perwali) tentang penatalaksanaan jenazah pasien Covid-19.
Retnowati mengatakan, Pemkot Kupang, melalui bagian Hukum Setda Kota Kupang, sementara mengkaji Perwali tentang penanganan jenazah Covid-19 itu.
“Kita sementara menyusun Perwali, disesuaikan dengan Peraturan Menteri Kesehatan yang baru, tentang penatalaksanaan penanganan jenazah Covid-19,” jelasnya.
Menurut Retnowati, Pemkot perlu menerbitkan Perwali itu, sehingga memiliki dasar hukum yang jelas dalam menyikapi peristiwa (pengambilan paksah jenasah) kemarin.
“Prinsipnya, kita mengamankan kepentingan kesehatan masyarakat, secara epidemiologi penyakit dan karantina terhadap warga, jadi intinya agar masyarakat itu terlindungi, angka kejadian dan tidak tersebar secara masif,” ujarnya.
Anggota DPRD kota Kupang, Adrianus A Talli meminta Pemkot tetap berpedoman pada peraturan Menteri kesehatan, kemudian harus disosialisasikan secara meluas kepada masyarakat.
Sosialisasi ini penting, agar warga bisa mengetahui dan memahami aturan itu, agar tidak lagi mengambil tindakan sepihak. Perlu pelibatan semua pihak dalam sosialisasi ini, tokoh agama, masyarakat serta petugas kesehatan.
“Agar masyarakat bisa tahu sehingga tidak melakukan hal itu (pengambilan paksah jenasah) itu lagi. kalau warga tidak tau, tentu mereka tetap bertindak seperti itu,” katanya. (YM)